Desa Malintang terletak di Kecamatan Gambut dengan salah satu tingkat kepadatan penduduk tertinggi. Kepadatan penduduk yang tinggi berpengaruh pada jumlah dan kualitas air limbah domestik yang dihasilkan. Akses sanitasi di wilayah ini untuk kepemilikan JSP (Jamban Sehat Permanen) sebesar 82,93%, JSSP (Jamban Sehat Semi Permanen) sebesar 5%, dan perilaku BABS (Buang Air Besar Sembarangan) sebesar 12,1 %. Air limbah domestik berasal dari berbagai kegiatan rumah tangga seperti mandi, cuci, dan kakus. Greywater yang dihasilkan langsung dibuang ke sungai, sedangkan blackwater dialirkan ke septic tank tanpa dilakukan pengurasan secara rutin sehingga dapat tercampur dengan air sungai. Akibatnya kualitas air di wilayah ini melebihi standar baku mutu yang ditetapkan oleh PERMEN LHK No. 68 Tahun 2016. Selain itu, belum adanya sistem pengolaan air limbah domestik juga dapat berdampak buruk terhadap kondisi sanitasi pada wilayah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kondisi eksisting wilayah kemudian membuat perencanaan sistem penyaluran air limbah domestik. Metode penelitian berdasarkan pengumpulan data primer dan sekunder serta melakukan analisis data. Pada perencanaan sistem penyaluran air limbah domestik direncanakan tiga buah alternatif jalur jaringan pipa. berdasarkan hasil pemilihan diperoleh alternatif A sebagai jalur alternatif terpilih yang memiliki panjang saluran 14.742 m, waktu pengaliran selama 7,74 jam, memerlukan 61 buah manhole, serta investasi biaya pipa sebesar Rp1.478.372.600 (Satu Miliar Empat Ratus Tujuh Puluh Delapan Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Enam Ratus Rupiah).