Antioksidan secara alami diproduksi oleh tubuh manusia sebagai sistem pertahanan terhadap radikal bebas. Salah satu produk fermentasi yang memiliki aktivitas antioksidan adalah kefir. Kefir merupakan produk olahan minuman yang dihasilkan melalui proses fermentasi menggunakan starter berupa kefir grain. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan aktivitas antioksidan yang tertinggi dengan variasi konsentrasi dan lama fermentasi dari kefir sari kacang tanah (Arachis hypogaea L). Metode uji aktivitas antioksidan pada penelitian ini menggunakan metode DPPH dengan spektrofotometri UV-Vis. Hasil pengujian aktivitas antioksidan kefir sari kacang tanah dengan variasi konsentrasi biji kefir 0%, 1%, 2% dan 3% memiliki nilai IC₅₀ masing-masing sebesar 64,929 ppm, 57,675 ppm, 54,742 ppm, dan 51,870 ppm. Berdasarkan hasil tersebut konsentrasi tertinggi kefir sari kacang pada nilai IC₅₀ konsentrasi biji kefir 3%. Hasil uji One way ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan antara nilai IC₅₀ dengan konsentrasi biji kefir. Konsentrasi 3% yang didapatkan, selanjutnya digunakan untuk menentukan lama fermentasi dengan variasi waktu 0, 12, 24, 36, 48 dan 60 jam. Hasil pengujian aktivitas antioksidan kefir sari kacang tanah dengan variasi lama fermentasi memiliki nilai IC₅₀ berturut-turut sebesar 64,319 ppm; 62,609 ppm; 59,376 ppm; 56,321 ppm; 51,870 ppm dan 51,384 ppm. Berdasarkan hasil aktivitas tersebut lama fermentasi tertinggi dari nilai IC₅₀ terlihat pada lama fermentasi 60 jam. Hasil uji One way ANOVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada lama fermentasi 0 dengan 12 jam dan 48 dengan 60 jam. Hasil penelitian kefir sari kacang tanah (Arachis hypogaea L.)  dapat disimpulkan bahwa konsentrasi biji kefir 3% dan lama fermentasi selama 60 jam termasuk memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.

Kata kunci : Antioksidan, Kefir, Biji kefir, Arachis hypogaea L., Konsentrasi, Lama fermentasi, IC₅₀