Nelayan di Desa Muara Kintap mengoperasikan rakkang menggunakan ikan rucah segar. Umpan yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan otek. Namun saat pengoperasian rakkang, umpan perlahan habis akibat gigitan hasil tangkapan, sehingga tidak menghasilkan bau untuk menarik hasil tangkapan. Diperlukan umpan alternatif yang tekstur dagingnya padat, awet dan memiliki bau seperti ikan otek asin. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan karakteristik rakkang di Desa Muara Kintap. 2) Menganalisis komposisi dan proporsi hasil tangkapan rakkang di Desa Muara Kintap. 3) Menganalisis pengaruh perbedaan umpan ikan otek segar dan ikan otek asin terhadap hasil tangkapan rakkang di Desa Muara Kintap. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode experimental fishing. Perlakuan yang digunakan yaitu umpan ikan otek segar dan ikan otek asin. Komponen rakkang yang digunakan pada penelitian adalah jaring, rangka, tongkat, penjepit umpan, pintu masuk dan tali pengikat. Komposisi dan proporsi hasil tangkapan rakkang terdiri dari 14 spesies dengan total hasil tangkapan sebanyak 273 ekor atau dengan berat 34.405 g. Hasil tangkapan rakkang didominasi oleh kepiting hitam sebanyak 116 ekor (42,49%) dengan berat 14.776 g (42,95%).Pemberian umpan yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap hasil tangkapan rakkang. Penggunaan umpan otek segar lebih baik daripada umpan otek asin.

Kata kunci:  Rakkang, Perbedaan Umpan, Experimental Fishing, Muara Kintap