ANALISIS KESESUAIAN KAWASAN MANGROVE SEBAGAI DAERAH EKOWISATA DI PESISIR KUALA LUPAK KABUPATEN BARITO KUALA

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Alfina Maulia¹, Baharuddin¹, Nursalam¹

¹Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Lambung Mangkurat.

Email: alfinamaulia27@gmail.com

Abstrak

Hutan mangrove memiliki peranan dan manfaat yang besar bagi kehidupan masyarakat khususnya di sekitar pantai. Salah satunya manfaat secara ekonomi yaitu dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata yang memberi nilai ekonomis terhadap masyarakat setempat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesesuaian kawasan mangrove di pesisir Kuala Lupak sebagai kawasan ekowisata mangrove. Data primer berupa ketebalan, aksesibiltas, jenis dan kerapatan mangrove, objek biota, sarana prasarana dan kedalaman perairan diperoleh melalui pengamatan dengan metode survei, sedangkan data sekunder meliputi aksesibiltas, pasang surut, lebar sungai dan kedalam perairan diperoleh dari studi literatur.  Data analisis menggunakan dua pendekatan yaitu Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian nilai IKW di pesisir Kuala Lupak termasuk kategori Sesuai (S2) untuk ekowisata mangrove dengan nilai 1,87, sedangkan secara spasial kategori potensi kawasan mangrove sebagai ekowisata termasuk Cukup Sesuai (S3) dengan luas 24 Ha.

Kata Kunci : Ekowisata Mangrove, Indeks Kesesuaian Wisata, Sistem Informasi Geografis

Abstract

Mangrove forests have a big role and benefits for people's lives, especially around the coast. One of the economic benefits is that it can be developed as a tourist area that provides economic value to the local community. The purpose of this study was to analyze the suitability of the mangrove area on the coast of Kuala Lupak as a mangrove ecotourism area. Primary data such as thickness, accessibility, type and density of mangroves, biota objects, infrastructure and depth of waters were obtained through observation using survey methods, while secondary data including accessibility, tides, river width and water depth were obtained from literature studies. Data analysis uses two approaches, namely the Tourism Suitability Index (IKW) and Geographic Information Systems (GIS). The results of the research on the IKW value on the coast of Kuala Lupak are included in the Suitable category (S2) for mangrove ecotourism with a value of 1.87, while spatially the category of potential mangrove areas as ecotourism is quite suitable (S3) with an area of ??24 Ha.

Keywords:Mangrove Ecotourism, Tourism Suitability Index, Geographic Information Systems