DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Redesign Jembatan Pelengkung Rangka Baja (A-Half Through Arch ) Sesuai SNI 1725:2016 dan SNI 2833:2016 (Studi Kasus Jembatan Rumpiang, Kabupaten Barito Kuala)
PENGARANG:AHMAD CAHYADI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-06-20


Redesign Jembatan Pelengkung Rangka Baja (A-Half Through Arch ) Sesuai SNI 1725:2016 dan SNI 2833:2016 (Studi Kasus Jembatan Rumpiang, Kabupaten Barito Kuala)

Ahmad Cahyadi, Dr. Nursiah Chairunnisa, S.T., M.Eng. Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat Jalan Jenderal A. Yani Km. 36 Banjarbaru email: 1910811110024@mhs.ulm.ac.id

ABSTRAK

Jembatan Rumpiang merupakan jembatan A-Half Through Arch yang terletak di kota Marabahan, Kabupaten Barito Kuala. Jembatan ini dibangun pada tahun 2003 dengan menggunakan pembebanan berdasarkan peraturan BMS 1992. Pada tahun 2016 pemerintah mengeluarkan peraturan pembebanan jembatan SNI 1725:2016. Pada peraturan pembebanan SNI 1725:2016 terdapat perbedaan beban dari BMS 1992. Maka dari itu, dilakukan permodelan untuk mengetahui keamanan jembatan dengan diberikan pembebanan terbaru yakni SNI 1725:2016 dan peraturan beban gempa SNI 2833:2016. Pada penelitian ini analisis menggunakan aplikasi Midas Civil V22. Pengecekan keamanan jembatan dilakukan dengan melihat nilai lendutan yang terjadi pada jembatan saat dibebani beban BMS 1992 dan SNI 1725:2016. Jembatan Rumpiang ini didesain dengan menggunakan camber maksimum 53,9 cm ditengah bentang. Pada penelitian ini camber tidak dimodelkan. Dari hasil analisis didapatkan bahwa nilai lendutan yang terjadi pada kombinasi maksimum yakni Kuat 1 Statik dan Kuat 1 Truk (dinamik), untuk kuat 1 statik main girder Kanan 44,37 cm (BMS 1992) dan 44,24 (SNI 1725:2016), main girder kiri 44,367 cm (BMS 1992) dan 44,157 (SNI 1725:2016), cross girder (100 m) 47,37 cm (BMS 1992) dan 47,25 (SNI 1725:2016). Kuat 1 Truk (dinamik) diperoleh nilai lendutan maksimum pada Cross Girder (100 m) sebesar 30,108 cm (BMS 1992) dan 28,41 (SNI 1725:2016). Sedangkan untuk beban gempa SNI 2833:2016 didapatkan nilai gaya dalam dengan meninjau 3 joint dan 3 frame untuk melihat gaya aksial, geser, dan momen yang terjadi serta perpindahan (displacement) yang dialami jembatan, nilai gaya dalam yang terjadi pada gelagar memanjang, gaya aksial terbesar terjadi pada frame 2 dengan nilai 1936,05 kN, gaya geser terbesar terdapat pada frame 1 dengan nilai 11,38 kN, dan gaya momen terbesar terdapat pada frame 3 dengan nilai 12 kNm. Sedangkan untuk nilai perpindahan terbesar arah x terjadi pada joint 1 dengan nilai 13,933 mm dan nilai perpindahan terbesar arah y terjadi pada joint 3 sebesar 0,172 mm. Pengecekan sambungan dilakukan dengan menghitung jumlah baut hasil gaya maksimum yang bekerja pada SNI 1725:2016 dengan baut terpsasang, berdasarkan perhitungan diperoleh jumlah baut aman (kurang dari jumlah baut yang terpasang). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan BMS 1992 memberikan gaya yang lebih besar dibandingkan SNI 1725:2016.

Kata kunci: Peraturan Pembebanan, Lendutan, Gaya Dalam, Sambungan 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI