Perikanan tangkap di Desa Semayap Kabupaten Kotabaru memiliki potensi perairan laut yang mendukung usaha penangkapan ikan karena terletak dikawasan pesisir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pukat cincin, menganalisis komposisi dan proporsi hasil tangkapan pukat cincin dan menganalisis produktivitas pukat cincin. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pukat cincin dengan konstruksi terdiri dari jaring, tali ris atas, tali ris bawah, tali pelampung, tali pemberat, pelampung, pemberat, dan pelampung tanda. Komposisi dan proporsi hasil tangkapan pukat cincin terdiri dari Selangat (Anodontostoma chacunda) dengan presentase 10%, Kembung (Rastrelliger sp) dengan presentase 19%, Tenggiri (Scomberomorus sp) dengan presentase 15%, Trakulu (Thunnus alalunga) dengan presentase 11%, Bawal Putih (Pampus argenteus) dengan presentase 12%, Barakuda (Sphyraena jello) dengan presentase 11% dan Tongkol (Euthynnusaffinis) dengan presentase 22%. Produktivitas pukat cincin yang tertinggi berada pada hari ke-1 yang mana hasil tangkapan ikannya berjumlah 2.870 kg dengan upaya (trip) 1 kali. Sedangkan hasil tangkapan yang terendah berada pada hari ke-10 yang hanya berjumlah 1.023 kg saja. Total produktivitas yang diperoleh dari 10 hari pengambilan sampel data yaitu 16.262 kg.

Kata kunci:  Produksi, Komposisi, Hasil Tangkapan, Pukat Cincin, Semayap, Kotabaru