DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENGARUH SUHU DAN WAKTU EKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BIJI KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) DARI KECAMATAN PENGARON, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:JOSEPH CHRISTIAN IMANUEL SITORUS
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-06-23


Kalimantan Selatan menyumbang produksi biji kopi di Indonesia dengan nilai mencapai 1.569 ton dimana sekitar 242 ton dari total produksi biji kopi Kalimantan Selatan berasal dari Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar. Biji Coffea robusta dari Kecamatan Pengaron memiliki rasa yang agak pahit dengan aroma yang unik. Penyeduhan kopi melibatkan faktor-faktor seperti suhu dan lama waktu ekstraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suhu dan waktu ekstraksi terhadap aktivitas antioksidan biji C. robusta dari Kecamatan Pengaron. Pengujian dilakukan secara kuantitatif dengan spektrofotometer UV-Vis untuk melihat nilai IC50 ekstrak C. robusta menggunakan metode DPPH. Hasil pengujian aktivitas antioksidan pada suhu 70 oC selama 5, 10, dan 15 menit masing-masing adalah 434,278, 424,5, dan 399,169 ppm. Hasil pengujian aktivitas antioksidan pada suhu 80 oC selama 5, 10, dan 15 menit masing-masing adalah 395,972, 363,794, dan 327,527 ppm. Hasil pengujian aktivitas antioksidan pada suhu 90 oC selama 5, 10, dan 15 menit masing-masing adalah 310,677, 321,2, dan 325,659 ppm. Hasil analisis dengan uji Friedman menunjukkan bahwa suhu dan lama waktu ekstraksi berpengaruh terhadap nilai IC50 dari ekstrak C. robusta. Hal tersebut ditunjukkan dengan semakin tinggi suhu dan lama waktu ekstraksi, maka aktivitas antioksidan dari ekstrak C. robusta akan semakin kuat. Namun, apabila waktu ekstraksi lebih dari 5 menit pada suhu 90 oC memungkinkan terjadinya penurunan senyawa-senyawa pada ekstrak C. robusta dan menurunkan aktivitas antioksidan.

 

Kata kunci : Suhu, Waktu Ekstraksi, Antioksidan, Coffea robusta

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI