ABSTRAK

“ANALISIS LIMPASAN PERMUKAAN DAN DEBIT AIR DI DAERAH TANGKAPAN AIR (DTA) BARABAI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH MENGGUNAKAN MODEL SWAT (SOIL AND WATER ASSESSMENT TOOLS)”.

(Oleh: Yasmina Az-Zahra; Dr. Ichsan Ridwan, S.Si., M. Kom.,; Dr. Nurlina, S.Si., M.Sc., 2023; 44 halaman)

ABSTRAK- Banjir merupakan fenomena tahunan yang terjadi di Kalimantan Selatan khususnya Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Faktor berpengaruh dari kejadian ini adalah jenis penggunaan lahan, kelas kelerengan dan juga jenis tanah terutama pada kondisi musing penghujan. Daerah Tangkapan Air (DTA) Barabai dipilih sebagai lokasi penelitian guna menganalisis limpasan permukaan dan debit air serta faktor-faktor terkait yang turut mempengaruhinya. Oleh karena itu, digunakan sebuah permodelan hidrologi SWAT (Soil and Water Assesment Tools) dan juga data klimatologi pada rentang waktu 2019-2022 sebagai masukannya. Hasil dari penelitian ini pada nilai limpasan permukaan dengan 27 sub basin di DTA Barabai dengan total sebesar 27.956,93 mm/thn dan nilai rata-rata yaitu 1.035,44 mm/thn untuk setiap sub basinnya. Faktor yang mempengaruhi dari jenis penggunaan lahan adalah nilai koefisien limpasan permukaan (C) yang mencapai 0,6, jenis tanah latosol yang bertekstur plastis dan kemiringan lereng curam. Untuk debit air total sebesar 174,48 m³/s dan rata-rata 6,46 m³/s. Faktor yang turut mempengaruhi adalah nilai limpasan permukaan dan juga kemiringan lereng karena debit air dapat terakumulasi dari bagian hulu ke bagian hilir. Hasil analisis menyimpulkan bahwa aliran air dari hulu ke hilir pengaruh kemiringan lereng menyebabkan debit air terakumulasi dan meningkat, serta limpasan permukaan turut serta menjadi pengumbang besarnya debit air.

Kata Kunci: Debit air, DTA Barabai, Limpasan Permukaan, SWAT.