ABSTRAK
Kabupaten Tabalong menghadapi sebuah masalah baru yakni dengan adanya rencana perubahan lokasi TPA pada tahun 2019. Perubahan lokasi tersebut berdampak pada berubahnya tingkat pelayanan dan sistem pengangkutan sampah di Kabupaten Tabalong. Untuk mengatasi permasalahan tingkat pelayanan, metode yang digunakan di dalam perencanaan ini adalah SNI 19-2454-2002. Sedangkan untuk mengatasi permasalahan sistem pengangkutan sampah, sistem pengangkutan sampah dibagi menjadi 3 skenario sistem pengangkutan sampah yakni skenario 0 (Campuran), skenario 1 (Stationary Container System (SCS)), dan skenario 2 (Hauled Container System (HCS)). Dari ketiga skenario tersebut dianalisis jarak, waktu, serta biaya dan dipilih skenario terbaik berdasarkan nilai terkecil. Metode yang digunakan dalam analisis adalah Sistem Informasi Geografis (SIG), Biaya Operasional Kendaraan (BOK), dan pembobotan. Zona yang direkomendasikan pada rencana zona pelayanan pengangkutan sampah di Kabupatan Tabalong adalah zona yang termasuk prioritas 1-4 untuk Kecamatan Tanta dan Tanjung, prioritas 1-2 untuk Kecamatan Murung Pudak, dan prioritas 1-3 untuk Kecamatan Haruai. Sistem pengangkutan sampah yang direkomendasikan untuk TPA Bongkang adalah skenario 2 dengan sistem pengangkutan sampah HCS.
Kata Kunci: HCS, Kabupaten Tabalong, SCS, Sistem Pengangkutan Sampah