ABSTRAK
Salah satu limbah cair yang dihasilkan dari aktivitas pertambangan batubara adalah air asam tambang (AAT). AAT yang masuk ke lingkungan dapat menyebabkan kemasaman pada tanah dan air selain itu AAT juga mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Salah satu upaya untuk mengolah AAT adalah menggunakan sistem lahan basah buatan (LBB). LBB adalah upaya alternatif pengolahan air limbah yang meniru proses alami untuk membersihkan air dengan bantuan tanaman. Penelitian ini menggunakan tanaman purun tikus sebagai biofilter karena dapat tumbuh dengan baik pada pH asam, dan ditanam pada LBB dengan 3 variasi tipe aliran, yaitu LBB aliran horizontal atas permukaan, LBB aliran horizontal bawah permukaan, dan LBB aliran vertikal bawah permukaan. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis efisiensi penyisihan konsentrasi Fe dan Mn tertinggi yang dihasilkan dari proses pengolahan dengan LBB menggunakan tanaman purun tikus dengan variasi tipe aliran dan menganalisis kondisi optimum lahan basah buatan dengan tanaman purun tikus berdasarkan variasi tipe aliran terhadap persentase efisiensi penyisihan Fe dan Mn. AAT yang diolah berasal dari void WWM 13 PT Jorong Barutama Greston di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, sedangkan purun tikus dan media tanam diambil di sekitar void tersebut. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penyisihkan Fe dan Mn terjadi pada LBB aliran horizontal atas permukaan pada hari ke 15 dengan persentase efisiensi penyisihan Fe dan Mn berturut-turut sebesar 99,95% dan 97,56%. Dan kondisi optimum lahan basah buatan dengan tanaman purun tikus berdasarkan variasi tipe aliran terhadap persentase efisiensi penyisihan Fe dan Mn adalah LBB aliran horizontal atas permukaan dengan penyisihan Fe rata-rata sebesar 80.35% dan penyisihan Mn rata-rata sebesar 94,99%.
Kata Kunci: Air asam tambang (AAT), Lahan basah buatan (LBB), Purun tikus, Fe, Mn