DIGITAL LIBRARY



JUDUL:DISTRIBUSI DAN KELIMPAHAN BULU BABI (Echinoidea) PADA PERAIRAN DESA TANJUNG KUNYIT KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:YEHESKIEL ANUGRAH SRIMARGIONO PUTRA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-07-05


DISTRIBUSI DAN KELIMPAHAN BULU BABI (Echinoidea) PADA PERAIRAN DESA TANJUNG KUNYIT KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

 

DISTRIBUTION AND ABUNDANCE OF SEA URS (Echinoidea) IN THE WATERS OF TANJUNG KUNYIT VILLAGE, KOTABARU REGENCY, SOUTH KALIMANTAN PROVINCE.

 

Yeheskiel Anugrah Srimargiono Putra 1, Suhaili Asmawi2, Deddy Dharmaji3

1)Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan

2)Ketua Dosen Pembimbing, 3)Anggota Dosen Pembimbing

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan,

Universitas Lambung Mangkurat. Jalan A. Yani, Km. 36. Banjarbaru, 70714, Kalimantan Selatan.

Email: yehezkyelanugrah18@gmail.com

ABSTRAK

Pulau Tanjung Kunyit di Kalimantan Selatan adalah tujuan wisata dengan aktivitas seperti snorkeling dan memancing. Aktivitas tersebut dapat mengganggu ekosistem perairan, termasuk bulu babi yang merupakan kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem organisme perairan di kawasan itu untuk itulah penelitian tentang kepadatan dan keanekaragaman bulu babi dilakukan. Data diolah dengan menggunnakan rumus kelimpahan, dan pola sebaran. Dalam perairan Tanjung Kunyit, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, ditemukan bulu babi (Echinoidea) jenis Diadema setosum sebanyak 20 individu pada Stasiun 1, 2, dan 3. Kelimpahan bulu babi berbeda di setiap stasiun, yaitu 8 ind/m2 di Stasiun 1, 10 ind/m2 di Stasiun 2, dan 2 ind/m2 di Stasiun 3. Distribusi jenis bulu babi juga berbeda di setiap stasiun dengan kategori teratur di Stasiun 1, mengelompok di Stasiun 2, dan acak di Stasiun 3. Diameter rata-rata bulu babi adalah 6,2 cm di Stasiun 1, 7,125 cm di Stasiun 2, dan 7 cm di Stasiun 3.

Kata kunci: Tanjung kunyit, Bulu babi, kelimpahan, dan pola sebaran.

ABSTRACT

Tanjung Kunyit Island in South Kalimantan is a tourist destination with activities such as snorkeling and fishing. These activities can disrupt aquatic ecosystems, including sea urchins which are key in maintaining the balance of aquatic organism ecosystems in the area. For this reason, research on the density and diversity of sea urchins was carried out. The data is processed using abundance formulas and distribution patterns. In the waters of Tanjung Kunyit, Kotabaru Regency, South Kalimantan, 20 individual Diadema setosum sea urchins (Echinoidea) were found at Stations 1, 2 and 3. The abundance of sea urchins differed at each station, namely 8 ind/m2 at Stations 1, 10 ind/m2 at Station 2, and 2 ind/m2 at Station 3. The distribution of sea urchin species also differed at each station with regular categories at Station 1, clustered at Station 2, and random at Station 3. The average diameter of sea urchins was 6.2 cm at Station 1, 7.125 cm at Station 2, and 7 cm at Station 3.

Keywords: Tanjung Kunyit, sea urchins, abundance and distribution pattern.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI