DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PRARANCANGAN PABRIK GLISEROL DARI ALIL ALKOHOL DAN HIDROGEN PEROKSIDA MELALUI PROSES HIDROKSILASI KAPASITAS 150.000 TON / TAHUN
PENGARANG:KHAIRUNNISA APRILIANTI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-07-05


Gliserol (C3H5(OH)3) merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak berbau dan merupakan cairan kental yang memiliki rasa manis. Gliserol dapat dimurnikan dengan proses distilasi agar dapat digunakan pada industri makanan, farmasi, atau dapat digunakan untuk pengolahan air. Peluang didirikannya pabrik Gliserol di Indonesia cukup besar, maka perlu direncanakan perancangan pabrik kimia dengan produk Gliserol.Pembuatan produk Gliserol dapat diperoleh dengan melalui proses hidroksilasi yaitu mereaksikan senyawa alil alkohol dengan hidrogen peroksida  dalam fase cair. Reaksi hidroksilasi merupakan reaksi oksidasi berfasa cair dengan hidrogen peroksida bertindak sebagai pengoksidatornya. Reaksi berlangsung pada Reaktor Batch Tangki Berpengaduk dengan kondisi operasi  pada suhu 500C dan tekanan 1 atm. Katalisator yang digunakan adalah tungsten trioksida (WO3).  Reaksi berlangsung secara eksotermis, sehingga untuk menjaga suhu larutan 500C digunakan pendingin berupa coil. Hasil bawah evaporator kemudian diumpankan ke dalam menara distilasi untuk memurnikan gliserol sehingga hampir sebagian besar hidrogen peroksida dan alil alkohol dapat dipisahkan. Hasil atas berupa hidrogen peroksida dan alil alkohol, sedangkan gliserol dengan kemurnian 99% sebagai produk diperoleh dari hasil bawah menara distilasi yang mana selanjutnya ditampung dalam tangka gliserol reciever.

Pabrik ini direncanakan akan berdiri pada tahun 2028 dengan kapasitas 150.000 ton/tahun di daerah Kariangau, Kalimantan Timur. Pabrik ini direncanakan memiliki luas tanah sebesar ±35.540 (termasuk daerah perluasan) m2. Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT). Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun dengan jumlah tenaga kerja 132 orang.

Berdasarkan hasil Analisa ekonomi didapat modal tetap sebesar Rp 598.533.448.539,85 dan diperoleh hasil penjualan yaitu sebesar Rp 5.961.821.802.195,46.Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI)sebelum pajak sebesar 26 % dan Return of Investment (ROI)sesudah pajak sebesar 17%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 2,8 tahun dan Pay Out Time (POT) sesudah pajak sebesar 3,7 tahun. Sehingga diperoleh Break Event Point (BEP) sebesar 42,30% dan Shut down point (SDP) sebesar 25,92 %. Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi tersebut, maka pabrik Gliseroldengan kapasitas 150.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI