Suatu proyek pengembangan perangkat lunak memiliki berbagai macam aspek kegagalan. Salah satu aspek banyaknya proyek perangkat lunak yang mengalami kegagalan adalah kurangnya akurasi perencanaan perkiraan biaya. Pada tahun 2020 Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan mengembangkan perangkat lunak Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Jasa Konstruksi (MONJAKI). Namun, dalam perkiraan pengembangan biaya perangkat lunak MONJAKI ini masih secara konvensional yaitu dengan menggunakan Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Dikarenakan minimnya pengetahuan dan pengalaman mengenai bagaimana perkiraan biaya pengembangan perangkat lunak sehingga diperlukan sebuah metode yang dapat menghitung jumlah sumber daya tenaga pengembang, waktu penyelesaian, serta biaya pengembangan proyek perangkat lunak. Pada penelitian ini, metode COCOMO II digunakan sebagai metode perhitungan estimasi biaya pengembangan serta jumlah tenaga pengembang proyek MONJAKI. Hasil dari penelitian ini didapatkan hasil estimasi biaya dengan COCOMO II adalah Rp. 74.829.957 dengan perkiraan waktu penyelesaian yang dibutuhkan 10 bulan, dan memerlukan jumlah sumber daya manusia sebanyak 3 orang.