DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Analisis Nilai Tambah Pengolahan Kelapa Dalam Menjadi Kopra Di Desa Babirah Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur
PENGARANG:Nur Raisatur Rasyidah
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-07-05


Kopra adalah putih lembaga (endosperm) buah kelapa dalam yang sudah dikeringkan dengan sinar matahari ataupun panas buatan. Proses produksi kopra berlangsung selama 10 hari menggunakan metode pengolahan Kopra FMS (Fair Merchantable Sundried). Penelitian dilakukan di Desa Babirah Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah, pada Bulan Maret 2023 sampai Bulan Mei 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tambah yang dapat diciptakan dengan mengolah kelapa dalam menjadi kopra dan permasalahan yang dihadapi pengusaha ketika pelaksanaan proses produksi pengolahan kopra. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu metode sensus dengan mengambil seluruh populasi yaitu 7 pengusaha kopra di Desa Babirah sebagai responden penelitian. Analisis nilai tambah dihitung dengan menggunakan metode nilai tambah yang dikemukakan oleh Hayami, dkk (1987). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan input sebesar 1.657,14 kg/proses akan menghasilkan 1.035,71 kg/proses dengan perolehan nilai tambah sebesar Rp 2.878,84/kg dan rasio nilai tambah sebesar 70,86% yang termasuk dalam kategori rasio nilai tambah tinggi karena nilainya lebih dari 40%. Hasil nilai tambah didistribusikan sebagai imbalan tenaga kerja sebesar Rp 1.250/kg atau 43,42% dan keuntungan usaha sebesar Rp 1.628,84/kg atau 56,58%. Permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha kopra yaitu adanya persaingan kopra dengan produk pengganti yaitu kelapa sawit dan terbatasnya akses terhadap pasar serta terbatasnya infrastruktur desa.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI