DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS USAHA TANI PADI MASYARAKAT DAYAK PITAP DENGAN SISTEM PERLADANGAN GILIR BALIK DI DESA LANGKAP KECAMATAN TEBING TINGGI KABUPATEN BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:MAHMUDAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-07-05


Pertanian menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat adat. Salah satu daerah di Kalimantan Selatan yang pengelolaan usaha tani masih bergantung pada kondisi alam serta adat budaya turun temurun adalah masyarakat Dayak Pitap di Balangan. Dalam kehidupan masyarakat tanaman padi sangat penting dan dimuliakan, pola pertanian padi dilakukan dengan perladangan gilir balik sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran seharusnya, biaya, penerimaan, pendapatan, kelayakan serta permasalahan yang dihadapi oleh petani padi perladangan gilir balik. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Langkap Kecamatan Tebing Tinggi pada bulan Juni 2022 hingga Maret 2023. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 petani dan dipilih dengan teknik acak sederhana (simple random sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perladangan gilir balik memiliki tahapan yang teratur yaitu batirau, batabas, batabang, manyalukut, manugal, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit dan penyakit,  mangatam, aruh bamula, merapai atau bairik, aruh pasid atau aruh babuat dan aruh bawanang. Biaya total yang diperlukan dalam  usaha tani padi terdiri dari biaya eksplisit dan biaya implisit yakni sebesar Rp 7.502.569,00/usahatani dan    Rp 20.623.500,00/usahatani sehingga diperoleh biaya total sebesarRp28.126.069,00/usahatani. Penerimaan usaha tani padi sebesar Rp 28.440.000,00/usahatani. Pendapatan usaha tani padi sebesar  Rp 20.937.431,00/usahatani. Berdasarkan perbandingan antara biaya dengan penerimaan diperoleh nilai RCR sebesar 1,01 yang berarti setiap Rp1 biaya yang dikeluarkan oleh petani akan diperoleh penerimaan sebesar Rp 1,01 dengan kata lain usaha tani padi dengan perladangan gilir balik ini layak atau menguntungkan untuk diusahakan. Selanjutnya untuk permasalahan yang dihadapi petani yaitu hama dan penyakit, cuaca ekstrem, sengketa lahan dan perembetan saat pembakaran. 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI