DIGITAL LIBRARY



JUDUL:EVALUASI KELAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP BUDIDAYA IKAN PATIN MENUJU RAMAH LINGKUNGAN DI DESA CINDAI ALUS KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:BINTANG NALAN YUDA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-07-06


Bintang Nalan Yuda.2023.Evaluasi Kelayakan Lingkungan Hidup Budidaya Ikan Patin Menuju Ramah Lingkungan Di Desa Cindai Alus Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Pembimbing: Dr.Noor Arida Fauzana S.Pi, M.Si ; Dr.Ir. Fatmawati M.Si; Prof. Dr. H.Danang Biyatmoko M.Si.

 

Produksi perikanan budidaya di Kabupaten Banjar antara lain ikan patin, nila,lele, mas dan bawal, serta ikan jenis lainnya. Peningkatan budidaya kolam yang cepat dan tidak terkendali berdampak pada peningkatan resiko penurunan kualitas lahan kolam yang berasal dari akumulasi sisa pakan ikan yang tidak termakan serta buangan hasil metabolisme ikan. Pelaksanakan kegiatan usaha perikanan budidaya yang berkelanjutan dapat dilakukan dengan menerapkan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), yaitu tata cara budidaya yang bertanggungjawab yang dimulai dari kegiatan pembenihan sampai dengan pembesarannya. Kegiatan ini berfokus pada hasil evaluasi kualitas air yang cocok untuk budidaya ikan patin dan manajemen budidaya tersebut.Tujuan penelitian ini Menganalisis kualitas air yang baik untuk kelayakan lingkungan hidup budidaya ikan patin , Mengevaluasi manajemen  budidaya pembesaran ikan dan Merumuskan arah stategi pengelolaan budidaya ikan patin di daerah desa Cindai Alus.

 

            Penelitian ini di lakukan pada bulan mei tahun 2023 dengan pemilihan sampel berdasarkan metode Purposive Sampling berdasarkan kreteria luas lahan >10.000 meterpersegi dan terintegrasi sumber air dan pembuangan air kolam. Terdapat 5 pembudidaya ikan patin menjadi sampel responden yang di berikan nama kolam A, kolam S, kolam F, kolam D dan kolam K. Pengambilan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan kuesioner. kualitas air ambil dengan cara in situ, manajemen dengan pembanding panduan cara budidaya ikan yang baiak (CBIB) dan untuk  arah strategi digunakan analis swot.

 

Hasil pengukuran kualitas air dari 14 titik sampel yang di ambil menunjukkan untuk pH air ditemukan 9 sampel memenuhi standar kualitas PP 22 Tahun 2021 peyelenggaraan Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup, sementara 5 titik sampel menunjukkan hasil di bawah standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pengukuran Do menunjukkan , 5 sampel memenuhi standar kualitas PP 22 Tahun 2021, sementara 9 titik sampel menunjukkan hasil di bawah standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.Pengukuran suhu menunjukkan  1 sampel memenuhi standar kualitas PP 22 Tahun 2021, sementara 13 titik sampel menunjukkan hasil di bawah standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.Pengukuran amoniak menunjukkan 4 sampel memenuhi standar kualitas PP 22 Tahun 2021, sementara 10 titik sampel menunjukkan hasil di bawah standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

 

Hasil Manajemen budidaya ikan patin menunjukkan dari 17 indikator cara budidaya yang baik (CBIB) air tawar PP no 4 Tahun 2021, hanya ada 3 indikator yang layak. hal ini menujukkan bahwa 78 % manajemen budidaya yang di lakukan oleh pembudidaya desa cindai alus tidak layak dengan cara budidaya yang baik (CBIB) yang di tetapkan oleh pemerintah.arah strategi pengembangan menunjukkan diagram SWOT yang menggambarkan posisi usaha budidaya pembesaran ikan Patin di Desa Cindai Alus berada pada kuadran S-O. Posisi ini menunjukkan bahwa usaha tersebut berada dalam situasi yang menguntungjkan dalam usaha budidaya ikan patin, karena kekutan dan peluang menjadi keungulan dalam melakukan usaha budidaya ikan patin. Pembudidaya unggul dalam posisi kuadran S-0. Sehingga ada 16 strategi yang di hasilkan berdasarkan analisis yang di lakukan.

 

Kesimpulan penelitian Setelah dilakukan pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data Hasil pengukuran kualitas air budidaya ikan patin di Desa Cindai Alus belum termasuk ramah lingkungan terlihat dari banyaknya nilai parameter yang tidak memenuhi baku mutu kualitas air yang di tentukan oleh pemerintah.  Manajemen budidaya ikan patin di Desa Cindai Alus tidak layak dengan persentase 78 % dengan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) yang telah ditentukan oleh pedoman Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia. Arah strategi pengelolaan budidaya ikan patin di Cindai Alus dapat direalisasikan dengan mengutamakan perizinan yang harus diurus agar Langkah-langkah strategi lainya dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi yang ramah lingkungan.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI