DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PRODUKSI BIOBRIKET PARUPUK (Phragmites sp) DENGAN VARIASI PENAMBAHAN BIJI KARET SEBAGAI PEMANTIK KEMUDAHAN TERBAKAR
PENGARANG:M.BURHAN
PENERBIT:FAKULTAS PERTANIAN
TANGGAL:2019-01-11


RINGKASAN
M. BURHAN, Produksi biobriket parupuk (phragmites sp) dengan variasi penambahan biji karet sebagai pemantik kemudahan terbakar, dibawah bimbingan Ibu Susi, S.TP, M.Si dan Bapak Hisyam Musthafa Al Hakim, S.TP. M.Sc
Potensi tumbuhan parupuk masih banyak tumbuh dalam hamparan di wilayah Kalimantan selatan, yang belum dimanfaatkan secara optimal. Keberadaan nya sangat mengganggu dan menjadi Limbah yang belum dimanfaatkan secara teratur, pada umun nya tumbuhan parupuk yang berada di daerah Kalimantan Selatan dibakar atau ditimbun.
Biobriket adalah gumpalan-gumpalan atau batangan-batangan arang yang terbuat dari bioarang. Penggunaan biobriket sering kali terkendala oleh lamanya waktu awal untuk menyala. Salah satu cara untuk mempercepat pembakaran dengan menambahkan bahan yang lebih mudah terbakar yaitu dengan cara penambahan biji karet. Biji karet terdiri dari 70% kulit buah dan 30% biji karet. Biji karet terdiri dari 40% tempurung dan 60% tempurung daging biji, dimana variasi proporsi kulit dan daging buah tergantung pada kesegaran biji. Biji karet yang segar memiliki kadar minyak yang tinggi dan air yang rendah, kandungan minyak yang terdapat didalam biji karet yaitu 40-50%. Hal ini dapat berpotensi dijadikan pemantik untuk biobriket.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan parupuk, biji karet dan konsentrasi perekat yang tepat, untuk mendapatkan kualitas biobriket dengan karakteristik terbaik (mendapatkan nilai kalor tinggi dan kemudahan terbakar yang relatif singkat pada biobriket parupuk).Penelitian ini dilaksanakan mulai Maret - november 2018. Metode yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) faktorial 2 faktor dimana dimana faktor pertama jenis bahan pembuat biobriket parupuk dan biji karet dan faktor kedua yaitu perlakuan konsentrasi perekat tapioka yang digunakan.(100:0, 80:20, 70:30, 60:40, 50:50) dengan masing-masing konsentrasi perekat tapioka (10%),(15%) dan (20%) yang digunakan..
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada perbandingan bahan dan konsentrasi perekat tersebut dengan perbandingan bahan yang berbeda maka memiliki hasil nilai kalor yang berbeda pula, nilai kalor biobriket yang lebih tinggi dihasilkan pada biobriket parupuk dan biji karet dengan nilai kalor terbaik dihasilkan pada perbandingan parupuk dan biji karet 60:40 dengan konsentrasi perekat 20% yaitu 6208,25 Cal/gr, sedangkan nilai kalor terendah terdapat pada perbandingan 50:50 dengan konsentrasi perekat 15% yaitu 6115,85 Cal/gr, kadar air 4.62%, kadar abu 6.35%, kadar zat terbang 14.82%, densitas 0,68 g/cm3, kemudahan terbakar 2.04detik/g dan lama bakar 0,15 g/menit.
Kata Kunci: Parupuk, Biji karet, Konsentrasi Perekat dan Biobriket

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI