Banjir rob (air laut pasang) merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada sejumlah wilayah di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Intensitas curah hujan yang tinggi maupun luapan air sungai akibat pasang surut air laut merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya genangan.Hujan intensitas tinggi pada pertengahan Januari 2021 menggenangi wilayahBanjarmasin Kampus I Universitas Lambung Mangkurat. Banjir lainnya seperti banjir rob kembali terjadi menggenangi daerah Sungai Pangeran yang berdekatan langsung dengan Kampus I ULM pada pertengahan Desember 2021. Sehingga tujuandaripenelitianiniadalahuntukmenganalisis luas genangan dan tinggi muka air yangdiakibatkanoleh luapan aliran SungaiPangeran yang  berdekatan dengan Kampus I ULM.

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis hidrologi dan hidrolika. Analisis hidrologi meliputi analisis curah hujan Stasiun Banjarmasin tahun 2023 dan analisis debit banjir rancangan menggunakan metode Rasional untuk mendapatkan nilai debit banjir rancangan kala ulang 2, 5, 10, 50, dan 100 tahun serta data pasang surut hasil pengukuran di lapangan dengan alat Water Level Sensor. Sedangkan analisis hidrolika untuk simulasi tinggi muka air atau genangan yang terjadi, digunakan software HEC-RAS 5.0.6 dengan kondisisimulasi berupa 1D dan 2D Unsteady Flow dengan menggunakan data debit banjir rancangan dan data pasang maksimum.

Berdasarkan hasildaripenelitianiniadalahluas dan tinggi muka air maksimum daerah genangan banjir periode kala ulang 2, 5, 10, 50, 100tahunsebesar16,269 Ha (5,8cm),17,386 Ha (9,7 cm),17,641Ha(11,6cm),17,968 Ha(16,2 cm), 18,814 Ha (22,4cm). Sedangkan untuk data debit banjir rancangan ditambah data pasang maksimum adalah 26,890 Ha, 27,186 Ha, 27,190 Ha, 27,191 Ha, dan 27,191 Ha dengan tinggi genangan rata-rata 98,1 cm. Daripemodelandapatdilihatdibagianmanasaluranituterjadi limpasan karena kapasitas tampungan beberapa penampang Sungai Pangeran kinerjanya kurang baik.