ABSTRACT

This research examined the response of crown explants of the Tamban pineapple (Ananas comosus (L.) Merr.) to the combination of NAA and BAP conducted at the Tissue Culture Laboratory, Faculty of Agriculture, University of Lambung Mangkurat Banjarbaru from October 2022 to January 2023. This study used a Split Plot Design with the main plot containing NAA consisting of 2 levels, namely n₀(NAA 0.00 mg L^-1) and n₁(NAA 0.50 mg L^-1). Subplots were given BAP consisting of 4 treatment levels, namely b₀(BAP 0.00 mg L^-1), b₁(BAP 1.00 mg L^-1), b₂(BAP 2.00 mg L^-1), and b₃(BAP 3.00 mg L^-1). Observations in this study included the percentage of live explants, the time of shoot emergence, the percentage of explants forming buds, the percentage of contamination, the percentage of browning, and the number of shoots. The results of this study indicated that there was no interaction effect between ZPT NAA and BAP concentrations on the growth of Tamban pineapple explants. The single factor NAA gave a very significant effect on the variable percentage of explants forming shoots at 1 and 2 WAP. The single factor NAA had a significant effect on the percentage of live explants and the number of shoots at 1 WAP. A single BAP factor had a very significant effect on the time of emergence of shoots, the percentage of explants that formed shoots at 1 WAP, and the number of shoots at 1 to 6 WAP. The single factor BAP had a significant effect on the number of shoots at 7 WAP. The highest percentage of live explants was obtained at a NAA concentration of 0.00 mg L^-1, namely 95.80%. The fastest shoot emergence time was obtained at a BAP concentration of 3.00 mg L^-1, namely 4.07 HST. The highest number of shoots was obtained at a concentration of 2.00 mg L^-1 BAP, namely 6.82 shoots.

Keywords: Multiplication, PGR, Tissue culture

ABSTRAK

Penelitian ini mengenai respon eksplan mahkota nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) varietas Tamban terhadap kombinasi NAA dan BAP yang dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbarupada bulan Oktober 2022 sampai Januari 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan petak utama berupa pemberian NAA  yang terdiri atas 2 taraf, yaitu n₀(NAA 0,00 mg L^-1) dan n₁(NAA 0,50mg L^-1). Anak petak berupa pemberian  BAP yang terdiri dari 4 taraf perlakuan, yaitu b₀(BAP 0,00 mg L^-1), b₁(BAP 1,00 mg L^-1), b₂(BAP 2,00 mg L^-1), dan b₃(BAP 3,00 mg L^-1). Pengamatan penelitian ini meliputi persentase eksplan hidup, waktu muncul tunas, persentase eksplan membentuk tunas, persentase kontaminasi, persentase browning, dan jumlah tunas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara konsentrasi ZPT NAA dan BAP terhadap pertumbuhan eksplan nanas varietas Tamban. Faktor tunggal NAA memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap peubah persentase eksplan membentuk tunas umur 1 dan 2 MST. Faktor tunggal NAA memberikan pengaruh yang nyata terhadap peubah persentase eksplan hidup dan jumlah tunas umur 1 MST. Faktor tunggal BAP memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap peubah waktu muncul tunas, persentase eksplan membentuk tunas umur 1 MST, dan jumlah tunas umur 1 hingga 6 MST. Faktor tunggal BAP memberikan pengaruh yang nyata terhadap peubah jumlah tunas umur 7 MST. Persentase eksplan hidup tertinggi diperoleh pada konsentrasi NAA 0,00 mg L^-1, yaitu 95,80%. Waktu muncul tunas tercepat diperoleh pada konsentrasi BAP 3,00 mg L^-1 , yaitu 4,07 HST. Jumlah tunas tertinggi diperoleh pada konsentrasi BAP 2,00 mg L^-1, yaitu 6,82 tunas.

Kata kunci:Kultur jaringan, Multiplikasi, ZPT