DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | Analisa Penyebab Banjir di Lapangan Minyak Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau | |
PENGARANG | : | LUTHFI FATHANI | |
PENERBIT | : | UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT | |
TANGGAL | : | 2023-07-12 |
ABSTRAK
ANALISA PENYEBAB BANJIR DI LAPANGAN
MINYAK DURI, KECAMATAN MANDAU, KABUPATEN
BENGKALIS, PROVINSI RIAU
Luthfi Fathani, ST
2020828310022
Dr. Novitasari, S.T., M.T
Lapangan Minyak Duri merupakan salah satu lapangan minyak primer dan terbesar
yang dikelola oleh PT. Pertamina Hulu Rokan di Provinsi Riau. Kondisi hidro
topografi berada di wilayah cekungan yang dikelilingi oleh punggung bukit dan
menjadi kawasan resapan air dengan tipologi rawa. Lapangan Minyak Duri
dikembangkan untuk pengeboran produksi minyak puluhan ribu barel minyak per
hari dengan sistem injeksi uap (steam flood). Penelitian ini bertujuan untuk
melakukan analisis penyebab banjir di Lapangan Minyak Duri dimana banjir di sini
menyebabkan kehilangan kesempatan produksi (loss production opportunity)
ratusan hingga ribuan barel per hari. Luas area penelitian yaitu 150 km2 dimana
area merupakan sumber limpasan ke kanal utama. Metode analisis penyebab banjir
di Lapangan Minyak Duri menggunakan metode unsteady flow.
Data curah hujan dikumpulkan adalah 16 tahun. Analisis penyebab banjir
menggunakan perhitungan debit hidrograf banjir metode HSS Nakayasu Q2 hingga
Q50, dan simulasi pemodelan software HEC-RAS. Berdasarkan data curah hujan
selama 16 tahun, metode yang digunakan untuk hujan rancangan yaitu distribusi
Gumbel. Berdasarkan uji Chi-Kuadrat dan uji Smirnov Kolmogorov dengan
periode 2th = 85,595 mm, 5th = 104,724 mm, 10th = 117,389 mm, 25th = 133,391
mm, 50th = 145,263 mm. Berdasarkan hasil uji Lab sampel tanah di beberapa lokasi
Lapangan Minyak Duri, memiliki nilai permeabilitas 10-7 sampai 10-2 atau medium
to poor impervious drainage. Kemudian pemilihan metode hidrograf banjir
menggunakan hidrograf satuan sintetis Nakayasu dimana debit maksimal periode
ulang Q2 = 186,017 m3/detik, Q5 = 221.936 m3/detik, Q10 = 243,48 m3/detik, Q25 =
266,472 m3/detik, dan Q50 = 286,38 m3/detik. Nilai erosi ditotalkan setiap bulan
sebesar 6,98 ton/ha/tahun. Berdasarkan hasil simulasi HEC-RAS unsteady flow
diketahui bahwa kondisi eksisting saluran kanal primer terjadi banjir baik pada kala
ulang 2 hingga 50 tahun. Pengembalian fungsi kanal primer dapat dilakukan dengan
melakukan penyesuaian dimensi kanal primer. Penyesuaian desain kanal primer
dikarenakan kanal primer eksisting tidak kuat menampung debit hujan.
Penyesuaian dimensi yang disarankan berbentuk trapesium dengan lebar bawah
tanggul kiri-kanan 15 m, lebar atas kanal 27 m, lebar bawah kanal 15 m, serta
kemiringan talud 1:1,5.
Kata Kunci: Pengendalian Banjir, Hidrologi, Hidraulika, Lapangan Minyak Duri,
Riau
NO | DOWNLOAD LINK |
1 | FILE 1 |
File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI