ABSTRAK
Limbah elektronik (electronic waste/e-waste) adalah semua jenis peralatan elektronik dan komponennya yang telah dibuang dan tidak dimaksudkan untuk digunakan kembali (StEP, 2014). Berdasarkan Konvensi Basel dan Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014, limbah elektronik termasuk sebagai limbah berbahaya dan beracun. Indonesia belum memiliki peraturan khusus terkait limbah elektronik sehingga pengelolaan limbah elektronik belum mendapat perhatian serius. Data mengenai jumlah dan komposisi timbulan dibutuhkan untuk perencanaan dan pengelolaan limbah elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi timbulan, komposisi, pengelolaan dan aliran limbah elektronik perangkat komputer yang berasal dari 22 jasa perbaikan komputer di Kota Banjarbaru. Penelitian dilakukan dengan cara observasi lapangan, pengukuran dan wawancara. Dari hasil penelitian, diperoleh timbulan limbah elektronik dari jasa perbaikan komputer adalah sebesar 2,615 kg dengan timbulan rata-rata sebesar 0,119 kg/hari/jasa perbaikan. Komposisi limbah elektronik terdiri dari 41,40% logam, 35,83% plastik, 14,21% logam dan plastik, 5,44% kaca, 2,14% kaca dan plastik, 0,84% logam dan karet, dan 0,14% karet. Pengelolaan limbah yang dilakukan oleh pihak jasa perbaikan adalah penyimpanan dan pemanfaatan. Aliran limbah elektronik dari jasa perbaikan komputer adalah sebanyak 36,3% limbah sisa perbaikan komputer disimpan oleh pihak jasa perbaikan; sebanyak 30,6% limbah dikumpulkan untuk dijual/diberikan ke pemulung; 21,1% limbah dikembalikan ke konsumen; 6,9% limbah dibuang ke tempat sampah atau TPS; 2,3% limbah dijual ke pengepul dan sebanyak 2,8% limbah dibakar.
Kata kunci: Timbulan dan Komposisi Limbah Elektronik, Pengelolaan Limbah Elektronik, Aliran Limbah Elektronik