ABSTRAK
Kalimantan selatan memiliki banyak air rawa pasang surut yang dipengaruhi intrusi air laut pada musim hujan, dan pada musim kemarau air akan terevaporasi sehingga mengakibatkan air menjadi asin. Air rawa asin desa Muara Halayung memiliki nilai konsentrasi garam 3,3% (b/b) NaCl, oleh karena itu air perlu diolah agar dapat dikonsumsi. Telah dilakukan penelitian desalinasi air rawa asin dengan proses pervaporasi membran silika-pektin. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi suhu umpan terhadap kinerja membran silika-pektin tanpa interlayer pada proses desalinasi air rawa asin. Pelapis membran silika-karbon berbahan pektin dibuat dari proses sol-gel. Pembuatan sol-gel dengan menggunakan prekursor TEOS, etanol dengan dua katalis asam-basa  yaitu HNO3 dan NH3, kemudian pektin di-template ke dalam sol silika. Dilakukan dip-coating membran support alumina substrate ke dalam sol sebanyak 4 layer menggunakan dipcoater dan dikalsinasi pada suhu 400 °C dengan teknik RTP (Rapid Thernal Processing) menghasilkan membran dengan ketebalan thin film 1,38 µm. Morfologi menggunakan analisis uji SEM (Scanning Electron Microscope). Proses desalinasi via pervaporasi dari membran silika-pektin ini dilakukan pada air rawa asin dengan variasi suhu umpan ~25 °C, 40 °C dan 60 °C. Parameter yang diukur adalah fluks dan rejeksi garam. Fluks permeat yang dihasilkan pada suhu ~25 °C, 40 °C dan 60 °C masing-masing sebesar 4,5 kg m-2 jam-1; 7,1 kg m-2 jam-1 dan 11,7 kg m-2 jam-1. Hasil penelitian menujukkan bahwa semakin tingginya suhu umpan maka semakin tinggi juga nilai fluks yang dihasilkan. Fluks permeat tertinggi diperoleh pada suhu umpan 60 °C yaitu sebesar 11,7 kg m-2 jam-1. Hal menarik lain adalah pada suhu ruang ~25°C saat dinaikkan ke suhu 40 °C rejeksi garam tidak berkurang. Selain itu rejeksi garam pada semua suhu umpan mendekati nilai 100%.
Kata Kunci: air rawa asin, silika-pektin, pervaporasi, desalinasi, tanpa interlayer