Tanaman melati merupakan tanaman berbunga yang memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah bahan dasar minyak atsiri. Banyaknya manfaat melati menyebabkan permintaan melati terus meningkat, namun produksi tanaman belum mampu memenuhi permintaan tersebut. Salah satu teknik budidaya yang paling cepat berkembang adalah stek batang. Perbanyakan stek tanpa menggunakan perendaman hasil akan relatif lama dan keberhasilannya rendah. Perendaman dilakukan untuk memudahkan batang menyerap zat perangsang, dan penggunaan air cucian beras diharapkan dapat menghasilkan kualitas stek yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman bahan stek dalam air cucian beras dan dosis air cucian beras terhadap kualitas stek melati. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan enam konsentrasi air cucian beras, yaitu: P1 (ZPT Root Up 5%), P2 (Air Cucian Beras Fermentasi 50%), P3 (Air Cucian Beras Fermentasi 40%), P4 (Fermentasi Air Cucian Beras 45%), P5 (Fermentasi Air Cucian Beras 50%), P6 (Fermentasi Air Cucian Beras 55%), dengan 4 ulangan diperoleh 24 satuan percobaan. Setiap unit percobaan berisi 3 stek. Parameter yang diamati adalah waktu munculnya tunas, persentase jumlah tunas, panjang tunas, jumlah akar dan panjang akar. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa konsentrasi perendaman menggunakan air cucian beras yang terbaik terhadap kualitas stek melati adalah perlakuan fermentasi air cucian beras 40% dan 45%.