MUHAMMAD ZAKIR MAULIDI.Kemasaman Tanah Pasang Surut Pada Berbagai Letak  Senyawa Pirit Dan Kedalaman Tanah. Dibimbing oleh Ir. Zuraida Titin Mariana, M.Si dan Dr. Ir. Bambang Joko Priatmadi, MP.

            Penelitianinibertujuanuntukmengetahui tingkatKemasaman tanah (pH) yang merupakan kendala utama di lahan rawa pasang surut. Kemasaman tanah yang tinggi (pH< 4,0) berimbas padaPotensial redoks (Eh) dan meningkatnya kelarutan Fe. Kemasaman tanah yang tinggi mempengaruhi keseimbangan reaksi kimia dalam tanah dan ketersediaan unsur hara dalam tanah. Oleh karena itu studi tentang kemasaman tanah pada berbagai lapisan tanah yang mengandung pirit ini menjadi penting dalam pengelolaan lahan pasang surut pada desa Sungai Rangas, Martapura Barat, kabupaten Banjar. Pada lokasi ini lahan pasang surut yang di gunakan adalah lahan pertanian warga dan lahan fakultas di mana pada kedua lahan tersebut contoh tanah diambil pada 2 (dua) kedalaman pirit, yaitu 0-50 cm (tanah sulfat masam aktual) dan 50-100 (tanah sulfat masam potensial).

Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa letak pirit pada 0-50 cm dan 50-100 cm di bawah permukaan tanah tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap pH tanah, potensial redoks (Eh), dan Fe-larut. Pengambilan sampel pada kedalaman tanah yang diamati di lapangan yaitu kedalaman 0-25 cm, 25-50 cm, 50-75 cm, dan 75-100 cm.  Pada tanah yang piritnya berada pada 0-50 cm, pH tanah berkisar antara 3,43-3,67 (tergolong sangat masam karena pH < 4,5), begitu juga jika piritnya berada pada 50-100 cm, pH tanah tergolong sangat masam yaitu berkisar antara 3,36 - 3,60. Pada tanah yang piritnya berada pada 0-50 cm, Eh tanah berkisar antara 278,90-323,93 mV, dan jika piritnya berada pada 50-100 cm, Eh tanah berkisar antara 283,63-338,70 mV.  Pada tanah yang piritnya berada pada 0-50 cm, Fe -larut berkisar antara 1.588,91-1.862,44 ppm dan juga jika piritnya berada pada 50-100 cm yaitu berkisar antara 1.040,70-1.857,37 ppm.