DIGITAL LIBRARY



JUDUL:POTENSI, STRATEGI, DAN MODEL PENGEMBANGAN EKOWISATA BUKIT BATU, DUSUN SUNGAI LUAR, DESA TIWINGAN BARU, KECAMATAN ARANIO, KABUPATEN BANJAR, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:M. ADITYA RATHOMY
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-07-26


M. Aditya Rathomy. 2023. Potensi, Strategi dan Model Pengembangan Ekowisata Bukit Batu, Dusun Sungai Luar, Desa Tiwingan Baru, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Pembimbing : Prof. Ir. H. Basir, M.S., Ph.D. ; Prof. Dr. Ir. Hj. Emmy Sri Mahreda, MP. ; Dr. Irma Febrianty, S.Pi., M.P.

 

Potensi Ekowisata Bukit Batu antara lain berupa potensi biotik seperti flora dan fauna serta potensi abiotik seperti pegunungan, bukit, sungai, hutan dan danau yang tentunya memiliki daya tarik bagi wisatawan. Potensi lainnya adalah trend masyarakat modern saat ini yang suka berwisata alam dan sikap keterbukaan masyarakat sekitar yang tertarik dengan kegiatan konservasi juga dapat dilibatkan dalam pengelolaan Ekowisata Bukit Batu. Namun, potensi besar yang dimiliki Ekowisata Bukit Batu ini masih minim data kajian tentang potensi, arah strategi, serta model pengembangan yang sesuai dengan perencanaan wilayah. Masih kurangnya infrastruktur, sarana dan prasarana wisata seperti penginapan, jalan, taman bermain anak dan terbatasnya akses komunikasi dan internet tentu saja mempengaruhi daya tarik bagi pengunjung. Untuk itu, sangat diperlukan kajian lebih mendalam untuk mengetahui potensi apa yang dapat diolah, strategi apa yang dapat diambil dan menganalisa bagaimana peta model rencana pengembangan ekowisata Bukit Batu kedepannya.

 

Pada penelitian ini, metode pengumpulan data untuk keanekaragaman flora menggunakan metode transek. Untuk pengumpulan data fauna menggunakan metode IPA (Index Point of Abundance). Data flora dan fauna yang telah diperoleh dari lapangan, kemudian dimasukkan kedalam kriteria kualitas keanekaragaman flora dan fauna. Untuk mengetahui strategi pengembangan Ekowisata Bukit Batu, digunakan metode SWOT dengan menganalisis faktor internal dan faktor eksternal. Pada penelitian ini juga menggunakan analisa desain tapak untuk mengetahui model pengembangan Ekowisata Bukit Batu.

 

Hasil penelitian potensi keanekaragaman flora dan fauna di Ekowisata Bukit Batu adalah keanekaragaman flora tingkat semai berjumlah sembilan jenis kriteria buruk, tingkat sapihan berjumlah sebelas jenis kriteria sedang, tingkat tiang berjumlah dua jenis kriteria buruk sekali, tingkat pohon berjumlah dua puluh satu jenis kriteria baik dan jenis semak berjumlah dua puluh lima jenis dengan kriteria baik. Potensi keanekaragaman fauna di Ekowisata Bukit Batu berkriteria baik sekali dengan total jenis fauna berjumlah empat puluh empat jenis yang terdiri dari jenis burung, ikan, reptilia, satwa liar dan serangga. Jenis burung menempati jumlah keanekaragaman yang paling banyak yaitu berjumlah dua puluh delapan jenis, dimana sembilan jenis diantaranya merupakan fauna yang dilindungi.

 

Strategi prioritas yang dapat diterapkan dalam pengembangan Ekowisata Bukit Batu berada di kuadran I dengan strategi SO, dengan urutan prioritas sebagai berikut: a. Membuat atraksi dan daya tarik wisata yang menampilkan potensi ekologi dan keanekaragaman flora dan fauna seperti aviary (kandang burung raksasa), kebun binatang mini, akuarium yang menampung jenis ikan lokal serta miniatur hutan hujan Kalimantan yang menampilkan jenis-jenis tumbuhan endemik. b. Membuat menara pandang untuk menikmati keindahan landscape pegunungan dan danau secara keseluruhan. c. Memberdayakan masyarakat sekitar dalam pengelolaan Ekowisata seperti petugas retribusi, petugas kebersihan dan petugas keamanan. d. Membuat perencanaan pembangunan sarana dan prasarana berdasarkan prioritas terpenting, seperti menara penguat sinyal, perbaikan jalan yang masih rusak dan penerangan jalan. e. Memperbanyak papan peringatan keselamatan. Dan f. Pemberdayaan BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) dengan kontrak kerja yang jelas agar dapat memberikan dampak peningkatan perekonomian masyarakat sekitar, seperti penyedia jasa sewa kapal, pemandu wisata, sewa sepeda/tenda, cafe dan penjualan sovenir.

 

Model pengembangan infrastruktur yang dapat dikembangkan di ekowisata bukit batu dari analisa desain tapak antara lain : view-point/menara pandang, taman bermain anak, Aviary/kebun binatang mini, koleksi flora tahura (miniatur hutan hujan tropis), teater mini, mall penjualan souvenir, camping-ground, klinik kesehatan, pos keamanan, dermaga apung/jetty, restoran apung dan pemancingan, cafe, kolam renang apung, penginapan/cottage, walking-track dan pusat energi listrik dan air bersih.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI