DIGITAL LIBRARY



JUDUL:POTENSI DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI HUTAN ALAM SEKUNDER DI WILAYAH PERTAMBANGAN PT BORNEO INDOBARA KABUPATEN TANAH BUMBU
PENGARANG:MEILIANA SHAFARIDA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-07-27


 Hutan alam sekunder memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian hutan dan layanan ekosistem. Namun, dampak aktivitas pertambangan yang intensif PT Borneo Indobara di daerah ini dapat mengancam kelestarian hutan dan ekosistemnya termasuk di dalamnya adalah keberagaman hayati. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi tegakan pada hutan alam sekunder di wilayah pertambangan PT Borneo Indobara Kabupaten Tanah Bumbu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei lapangan yang melibatkan pengamatan langsung terhadap keadaan hutan alam sekunder di wilayah pertambangan. Data tentang berbagai jenis vegetasi yang ditemukan dikumpulkan dan dianalisis untuk mengevaluasi potensi tegakan pada hutan alam sekunder tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi permudaan pada tingkat semai yaitu 12.778 batang/ha, tingkat pancang dengan 3.978 batang/ha, tingkat tiang sebesar 328 batang/ha, dan pohon dengan potensi 161 batang/ha yang bervolume sebesar 15,97 m3/ha. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, meskipun terdapat aktivitas pertambangan di wilayah PT Borneo Indobara, hutan alam sekunder di daerah tersebut masih memiliki potensi keanekaragaman hayati yang signifikan. Namun demikian, penelitian ini juga mengungkapkan adanya ancaman terhadap keberagaman hayati di wilayah tersebut. Aktivitas pertambangan yang tidak terkendali dan tidak berkelanjutan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, hilangnya habitat, dan penurunan populasi spesies tertentu .Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengambilan kebijakan perlindungan lingkungan yang lebih efektif dan pengelolaan hutan alam yang berkelanjutan dalam konteks pertambangan.

Kata Kunci: Potensi Tegakan; Hutan Sekunder, Pertambangan Batubara

Secondary natural forests have an important role in maintaining forest sustainability and ecosystem services. However, the impact of PT Borneo Indobara's intensive mining activities in this area could threaten the sustainability of the forest and its ecosystem including biodiversity. This study aims to analyze the potential of secondary natural forest stands in the mining area of PT Borneo Indobara, Tanah Bumbu Regency. The research method used in this study was a field survey involving direct observation of the condition of secondary natural forests in mining areas. Data on the various types of vegetation found were collected and analyzed to evaluate the standing potential of the secondary natural forest. The results showed that the rejuvenation potential at the seedling level was 12,778 stems/ha, the sapling level was 3,978 stems/ha, the stake rate was 328 stems/ha, and the tree was 161 stems/ha potential with a volume of 15.97 m3/ha. Based on the results of this study, even though there are mining activities in the area of PT Borneo Indobara, the secondary natural forest in the area still has significant biodiversity potential. However, this research also reveals a threat to biodiversity in the region. Uncontrolled and unsustainable mining activities can cause environmental damage, loss of habitat, and decreased populations of certain species. It is hoped that the results of this research can become the basis for making more effective environmental protection policies and sustainable management of natural forests in the context of mining.

Keywords: Stand Potential; Secondary forest, Coal mining

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI