DIGITAL LIBRARY



JUDUL:UJI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT LIMAU KUIT (Citrus hystrix) DOSIS 200, 300, DAN 400 mg/kgBB TERHADAP GINJAL TIKUS WISTAR (Studi In Vivo Berdasarkan Kadar Ureum dan Kreatinin)
PENGARANG:YENI MONIKA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-07-28


Latar Belakang: Limau kuit merupakan jeruk lokal khas Kalimantan Selatan. Kulit limau kuit berpotensi sebagai obat karena memiliki kandungan metabolit sekunder yang berperan sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Tanaman herbal selain memiliki bukti khasiat, dipersyaratkan harus dilakukan pengujian toksisitas untuk menilai tingkat keamanannya. Pengujian toksisitas salah satunya dapat dilakukan secara in vivo terhadap ginjal tikus wistar berdasarkan kadar ureum dan kreatinin. Tujuan: Menganalisis efek toksisitas ekstrak kulit limau kuit dosis 200 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB terhadap kadar ureum dan kreatinin pada organ ginjal tikus wistar. Metode: Penelitian eksperimental murni menggunakan posttest-only with control group design, terdiri dari 4 kelompok perlakuan dengan total 16 jumlah sampel. 1 kelompok yaitu kontrol negatif yang hanya diberikan akuades dan 3 kelompok perlakuan lainnya diberikan ekstrak kulit limau kuit dengan dosis 200 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB yang diberikan secara oral selam 28 hari. Pada hari ke-29 tikus wistar dikorbankan menggunakan ketamine untuk diambil darahnya dan kemudian dianalisis menggunakan metode Glutamate dehydrogenase (GLDH) untuk ureum dan menggunakan metode Jaffe untuk kreatinin. Hasil: Kadar ureum dan kreatinin ginjal tikus wistar pada semua kelompok perlakuan masih normal karena tidak melebihi rentang normal ureum (10-50 mg/dL) dan kreatinin (0,2-0,8 mg/dL). Kesimpulan: Tidak terdapat efek toksik pemberian ekstrak kulit limau kuit dosis 200 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB terhadap ginjal tikus wistar menggunakan parameter ureum dan kreatinin.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI