Latar belakang: Karies merupakan masalah pada rongga mulut yang banyak ditemukan pada masyarakat. Prevalensi karies di Kalimantan Selatan mencapai 46,9%. Bakteri Streptococcus mutans adalah mikroorganisme penyebab yang berperan pada awal terjadinya karies. Salah satu pencegahan karies dapat menambahkan nano-hidroksiapatit ke dalam pasta. Ikan haruan banyak didapatkan di Kalimantan Selatan dan tulang ikan biasanya dibuang begitu saja, hal ini perlu dilakukan upaya pemanfaatan limbah tulang ikan. Nano-hidroksiapatit tulang ikan haruan mempunyai sifat antibakteri terhadap bakteri gram positif serta negatif. Pada formula pasta terdapat uji sifat fisik, pada penelitian ini dilakukan uji homogenitas dan uji pH agar mengetahui kelayakan dari sediaan pasta. Tujuan: Untuk menganalisis sifat fisik (meliputi uji homogenitas dan uji pH) dan aktivitas antibakteri pasta nano-hidroksiapatit tulang ikan haruan (Channa striata) konsentrasi 10%, 15%, dan 20% terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian True experimental dengan desain post-test with control group design. Terdiri dari 5 perlakuan, yaitu  positif, dan kontrol negatif. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode dilusi. Hasil: Hasil uji homogenitas pasta nano-hidroksiapatit tulang ikan haruan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu sediaan pasta homogen. Hasil uji pH pasta tidak memenuhi SNI karena melebihi standar yaitu 4,5-10,5. KHM pasta pada konsentrasi 10% dengan nilai rata-rata selisih absorbansi sebesar -0,468 dan nilai KBM pada konsentrasi 15%. Kesimpulan: Sifat fisik homogenitas pasta nano-hidroksiapatit tulang ikan haruan memenuhi SNI, sedangkan uji pH tidak memenuhi SNI. Pasta nano-hidroksiapatit tulang ikan haruan memiliki aktivitas antibakteri dalam menghambat dan membunuh bakteri Streptococcus mutans.

Kata kunci: antibakteri, pasta, nano-hidroksiapatit tulang ikan haruan, Streptococcus mutans.