Latar Belakang: Hasil Riskesdas di Indonesia menunjukkan masalah

kesehatan gigi dan mulut yang mengalami peningkatan dari 25,9% pada tahun

2013 menjadi 57,6% pada tahun 2018. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka

meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan kesehatan gigi dan mulut

masyarakat Indonesia yakni dengan program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah

(UKGS) yang dilaksanakan di sekolah dasar binaan secara berkesinambungan

dengan pentahapan, yakni UKGS Tahap I, II, dan III. Tujuan: Untuk mengetahui

perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan kesehatan gigi dan mulut serta status

karies siswa pada UKGS Tahap II dan III. Metode: Penelitian ini menggunakan

metode analitik observasional dengan desain cross sectional. Populasi pada

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 dan 5 pada SDN Pasar Kamis 1 (UKGS

Tahap II) sebanyak 40 siswa dan SDN Kertak Hanyar 1-1 (UKGS Tahap III)

sebanyak 85 siswa dengan total 125 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan

teknik simple random sampling. Perhitungan banyaknya sampel menggunakan

rumus analitik komparatif kategorik tidak berpasangan. Sampel penelitian terbagi

menjadi dua kelompok yaitu SDN Pasar Kamis 1 sebanyak 31 siswa dan SDN

Kertak Hanyar 1-1 sebanyak 31 siswa sehingga besar total sampel adalah 62

siswa. Hasil: Hasil Uji Mann Whitney didapatkan signifikansi pengetahuan 0,732,

sikap 0,590, tindakan 0,450, dan status karies 0,630. Kesimpulan: Tidak terdapat

perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan kesehatan gigi dan mulut serta status

karies siswa pada sekolah dengan UKGS Tahap II dan III.