ABSTRAK

HUBUNGAN SUDUT INKLINASI INSISIVUS DENGAN PROFIL JARINGAN LUNAK WAJAH PADA SUKU BANJAR (Tinjauan pada Mahasiswa Preklinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat)

Nurul Fitriyani Dewi, Melisa Budipramana, Ika Kusuma Wardani

Latar Belakang: Profil wajah Ras Deutro-Melayu relatif lebih cembung dari ras lain yang ada di Indonesia yang disebabkan inklinasi akar gigi anterior RA dan RB yang protrusif, serta posisibibir atas yang retrusif dan posisi bibir bawah yang protrusif. Tujuan: Menganalisis hubungan sudut inklinasi insisivus dengan profil jaringan lunak wajah Suku Banjar pada mahasiswa preklinik FKG ULM. Metode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik simple random sampling. Uji analisis korelasi dengan Pearson apabila data terdistribusi normal, dan digunakan uji Spearman jika data tidak terdistribusi normal. Pengukuran sefalometri dengan analisis Steiner. Titik panduan sudut inklinasi insisivus RA dan RB: titik N, titik A, titik B dan sumbu aksial gigi RA dan RB; Sudut interinsisal: sumbu aksial gigi insisivus sentral RA dan RB, titik insisal insisivus sentral RA dan RB; S-Line: titik Pg (S-Line). Hasil: Nilai rerata sudut inklinasi insisivus RA sebesar 24,694° (proklinasi), sudut inklinasi insisivus RB sebesar 30,370° (proklinasi), sudut interinsisal sebesar 122,050° (protrusif), bibir atas sebesar 1,438 mm (protrusif), dan bibir bawah sebesar 2.824 mm (protrusif). Hasil uji korelasi didapat korelasi antara inklinasi insisivus RB dengan bibir. Namun, tidak terdapat korelasi antara inklinasi insisivus RA dengan bibir atas dan sudut interinsisal dengan bibir atas dan bibir bawah Kesimpulan: Suku Banjar memiliki profil wajah yang relatif cembung karena inklinasi insisivus rahang atas dan rahang bawah yang protrusif, sehingga berpengaruh pada posisi bibir atas yang retrusif dan bibir bawah yang protrusif.

Kata kunci: Inklinasi Insisivus, Profil jaringan lunak wajah, S-Line, Suku Banjar