DIGITAL LIBRARY



JUDUL:HUBUNGAN TINGKAT KEPARAHAN KARIES TERHADAP KEJADIAN MALOKLUSI PADA ANAK SEKOLAH DASAR (Tinjauan pada Siswa SDN 1 Banua Hanyar di Kecamatan Pandawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah)
PENGARANG:NATASYA NURUL IZZATI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-07-31


Latar Belakang:Maloklusi masih menjadi permasalahan gigi dan mulut di Indonesia, dengan angka masalah sebesar 80%. Jenis maloklusi yang paling sering ditemui yaitu gigi berjejal. Salah satu faktor penyebab terjadinya maloklusi adalah karies gigi. Masalah karies masih menjadi perhatian di Kalimantan Selatan, dengan prevalensi sebesar 46,9%. Kejadian karies banyak dialami pada periode gigi bercampur, yang rentan terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut. Karies yang tidak dirawat akan mempengaruhi kestabilan oklusi normal gigi-geligi sehingga terjadinya maloklusi. Keadaan tersebut dapat menyebabkan suatu keparahan pada gigi permanen jika tidak segera dilakukan perawatan. Tujuan: Menganalisis hubungantingkat keparahan karies terhadap kejadian maloklusi pada siswaSDN 1 Banua Hanyar di kecamatan Pandawan kabupaten Hulu Sungai Tengah. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional serta analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Jumlah responden adalah sebanyak 39 orang. Hasil: Tingkat keparahan karies berada pada kategori sedang, dengan rata-rata DMF-T sebesar 2,7. Kejadian maloklusiberdasarkan pengukuranOcclusal Index didapatkan kategori maloklusi sedang yang perlu perawatan minor. Hasil uji korelasi Spearman didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,831 (>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keparahan karies terhadap kejadian maloklusi pada siswa SDN 1 Banua Hanyar Kecamatan Pandawan Hulu Sungai Tengah.

 

Kata kunci: Gigi Bercampur,Karies, Maloklusi, Occlusal Index.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI