DIGITAL LIBRARY



JUDUL:EFEKTIFITAS SISTEM LAHAN BASAH BUATAN TERAPUNG DENGAN TANAMAN MELATI AIR dan GENJER DALAM PENURUNAN INDIKATOR PENCEMAR BOD dan COD PADA AIR SUNGAI
PENGARANG:NASRULLAH AKBAR MUTHAHHARI
PENERBIT:FAKULTAS TEKNIK
TANGGAL:2019-01-22


Abstrak
Kota Banjarmasin memiliki 195 sungai, salah satunya sungai Kerukan yang
berada di Kecamatan Banjarmasin Tengah, dengan Kepadatan penduduk
mencapai 8.165 Km2. Kepadatan penduduk berpengaruh kepada lingkungan salah
satunya pencemaran lingkungan Pencemaran lingkungan akibat limbah rumah
tangga dapat merusak kualitas air khusunya air sungai. Pada pengujian air sungai
Kerukan dilakukan pemerikaan parameter BOD (Bichemical Oxygen Demand)
dengan nilai 27,52 mg/L dan COD (Chemical Oxygen Demand) sebesar 54,47
mg/L. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengurangi nilai parameter
BOD dan COD dengan fitoremediasi dengan sistem lahan basah buatan terapung
menggunakan tanaman melati air dan genjer. Berdasarkan penelitian sebelumnya
tanaman Melati Air (Echinodorus Palaefolius) efesien menurunkan COD 97,9%
dan BOD 90% sedangkan Genjer (Limnocharis Flava) efesien menurunkan BOD
98,73% dan COD 96,47%, selain itu pemilihan penggunaan kedua tanaman ini
karena memiliki bunga yang menambah estetika.Variabel bebas pada penelitian
ini adalah Melati Air dan Genjer dengan waktu penelitian 5, 10, 15, 20, 25, dan 30
hari. Variabel terkait adalah BOD dan COD. Tahapan penelitian meliputi 1)
Persiapan tanaman Melati Air dan Genjer 2) Persiapan Alat Pengapung 3)
Persiapan reaktor 4) Pengoprasian dan 5) Pengukuran Variabel Terikat. Pada
hasil penelitian fitoremediasi menggunakan sistem lahan basah terapung dengan
tanaman Melati Air dapat menurunkan kadar BOD sebesar 4,9 mg/L dengan
efisiensi 82% dan COD 12.41 mg/L dengan efisiensi 77%, sedangkan
menggunakan tanaman genjer dapat menurunkan BOD sebesar 5.83 mg/L
dengan efisiensi 79% dan COD 14,51 mg,l dengan efisiensi 73%. Perbandingan
penurunan parameter BOD dan COD menggunakan antara tanaman Melati Air
(Echinodorus Palaefolius) dan Genjer (Limnocharis Flava) dilakukan dengan uji
statistika untuk mengetahui perbedaan, berdasarkan hasil uji penggunaan
tanaman Melati Air dan Genjer tidak ada perbedaan. Penggunaan sistem lahan
basah buatan terapung efektif menurunkan parameter BOD dan COD, yang
sebelumnya melebihi baku mutu, sehingga air sungai masuk dalam kategori air
kelas IV serta tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan dalam Peraturan
Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 05 Tahun 2007.
Kata Kunci: Melati Air, Genjer, BOD, COD dan Lahan Basah Buatan Terapung

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI