Latar belakang: Pengguna gigi tiruan perlu membersihkan gigi tiruan secara teratur setiap hari, bertujuan untuk mencegah kontaminasi Candida albicans, penumpukan plak, dan kalkulus. Metode pembersihan gigi tiruan bisa dilakukan dengan metode mekanis (penyikatan) dan kimia (perendaman). Pembersihan metode mekanis lebih efektif sebab tidak memerlukan durasi lama, mudah, efektif membersihkan plak dan relatif murah. Kekurangan pembersihan metode mekanis adalah penggunaan pasta pembersih dengan kandungan bahan abrasif tinggi akan menyebabkan kekasaran permukaan resin akrilik. Alternatif lain bahan pembersih gigi tiruan adalah menggunakan pasta ekstrak jahe putih kecil (Zingiber officinale var. amarum) konsentrasi 100% yang memiliki rata-rata zona hambat 52,61% terhadap Candida albicans. Tujuan: Menganalisis pengaruh pasta ekstrak jahe putih kecil konsentrasi 100% terhadap nilai kekasaran permukaan resin akrilik. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan pre-test and post-test with control group design dengan 3 kelompok perlakuan penyikatan yaitu pasta ekstrak jahe putih kecil (EJPK) 100%, pasta placebo (kontrol positif), dan aquades (kontrol negatif). Sampel berbentuk lempeng berukuran 65x10x2,5 mm, tiap kelompok terdiri dari 9 sampel dan didapatkan total sampel sebanyak 27 sampel lempeng resin akrilik heat cured. Kekasaran permukaan diukur menggunakan alat surface roughness tester. Hasil: Analisis data menggunakan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan uji Post Hoc Bonferroni.Rata-rata kekasaran permukaan dari kelompok pasta EJPK 100%, pasta placebo, dan aquades sebesar (0,0700 μm, 0,0589 μm, dan 0,0489 μm). Kesimpulan: Penyikatan pasta EJPK 100% lebih tinggi kekasaran permukaannya dibandingkan dengan pasta placebo, dan aquades. Kekasaran permukaan resin akrilik heat cured penyikatan pasta EJPK 100% dapat diterima secara klinis dalam rongga mulut.