Paving block merupakan suatu komposisi bahan.bangunan yang terbuat.dari campuran air, semen, agregat dan bahan lainnya yang tidak mengurangi mutu atau kualitas beton tersebut. Pada umumnya, pembuatan paving block menggunakan proporsi perbandingan campuran antara 1 (semen) : 3 (agregat halus) hingga perbandingan 1 (semen) : 6 (agregat halus).

Seiring banyaknya pembangunan_pembangkit listrik, selain memberikan dampak yang positif bagi_masyarakat namun juga memunculkan dampak negatif. Dampak negatif dari adanya pembangkit listrik berbahan bakar fosil ialah limbah abu pembakaran batubara. Berdasarkan data di perusahaan batu pecah yang berada di Kecamatan Tambang_Ulang, Kabupaten_Tanah Laut, Kalimantan_Selatan. Limbah stone crusher dalam satu hari mencapai angka 5-7 ton dan dalam satu bulan menjadi 150 ton. Penumpukan limbah tersebut pada pabrik pengolahanya juga mengakibatkan polusi debu yang dapat memicu berbagai macam penyakit pernafasan khususnya terhadap warga sekitar.

Pada penelitian ini, rancangan campuran paving block dengan abu batu Katunun sebagai pengganti agregat_halus dan penggunaan limbah fly_ash sebagaibbahan pengganti semen dengan beberapa variasi mulai dari 0%, 15%, 20% dan 25% yang diuji pada umur 7, 28, dan 56 hari dengan menggunakan curing perendaman.

Adapun hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa paving block umur 7 hari dan 28 hari mendapatkan kuat tekan optimum pada variasi fly ash 15% sedangkan paving block umur 56 hari mendapatkan kuat tekan optimum pada variasi fly ash 25%. Hal ini menandakan jika menginginkan pembuatan paving block dengan hari perawatan yang lebih sedikit direkomendasikan untuk menggunakan variasi 15% fly ash dan abu batu Katunun. Namun, apabila menginginkan pembuatan paving_block dengan memanfaatkan limbah yang lebih banyak direkomendasikan menggunakan variasi 25% fly ash dan abu batu Katunun.