ABSTRAK
Pada dasarnya lahan gambut tidak mudah terbakar karena sifatnya yang
menyerupai spons, yakni menyerap air dan menahan air secara maksimal. Faktor
utama kebakaran lahan tersebut adalah penurunan muka air tanah pada lahan
gambut.
Dalam penelitian ini dilakukan monitoring tinggi muka air tanah sekaligus untuk
perhitungan kesetimbangan neraca air pada lahan rawa gambut dan stabilitas sekat kanal.
Pegumpulan data dilakukan dengan berbagai survei di lapangan seperti pengukuran
topografi, monitoring dan pengukuran tinggi muka air tanah di lapangan secara langsung
terhadap sumur uji dan kanal. Kemudian dilakukan analisis hidrologi dengan data data
curah hujan dan klimatologi selama penelitian untuk menghasilkan neraca air.
Selanjutnya dilakukan analisis stabilitas sekat untuk mengetahui besarnya guling,
geser, dan daya dukung tanah terhadap konstruksi sekat kanal di lapangan.
Hasil dari penelitian ini berupa profil muka air tanah sebelum sekat kanal dibangun
sebesar 10,13 m, sesudah sekat kanal dibangun 10,36-11,25 m kemudian yang
dikorelasikan dengan curah hujan diperoleh hasil rata-rata korelasi sebesar 0,8 di semua
sumur dan kanal (korelasi kuat/tinggi). Sedangkan untuk neraca air diperoleh hasil minimal
-77,47 mm/hari (defisit) dan hasil maksimal sebesar 166,93 mm/hari (surplus) selama
penelitian berlangsung. Selanjutnya, untuk stabilitas sekat diperoleh besar guling dengan
SF sebesar 5,6; SF geser sebesar 3,7; dan SF daya dukung tanah sebesar 0,242. Untuk
kondisi sekat di lapangan mengalami kerusakan yaitu berlubang pada bagian bawah sekat
yang disebabkan oleh tekanan air saat air kanal sedang tinggi-tingginya pada musim
penghujan, namun sekat masih aman dari penggulingan dan penggeseran.
Kata kunci: Sekat Kanal, Sumur Uji, Pembasahan Gambut