Absrak

Kata Kunci : Penyelesaian, Etika, , Ruang Digital, Restorative justice Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaturan Surat edaran Kapolri No 2/II/2021 Tentang Budaya Beretika untuk mewujudkan ruang digital Indonesia yang Bersih,Sehat,dan Produktif dikaitkan dengan Restorative Justice dan mendapatkan kepastian hukum tentang penerapan Restorative Justice apabila salah satu pihak tidak sepakat untuk berdamai Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif. Bahan hukum yang digunakan diperoleh melalui studi kepustakaan dengan mempelajari perundang-undangan dan semua tulisan yang berkaitan dengan objek yang diteliti yaitu berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : Pertama penyelesaian perkara pidana restorative justice sebagaimana telah diatur surat edaran kapolri nomor SE/2/11/2021 yang merujuk pada surat edaran kapolri nomor SE/8/VII/2018. Pelaksanaa Melalui pedoman pelaksanaan penyelesaian perkara pidana pencemaran nama baik melalui media sosial dengan pendekatan restorative justice di atas, dapat dilihat bahwa mediasi menjadi media penyelesaian yang dilakukan. Kesepakatan damai dengan kesadaran pengakuan kesalahan Kedua: Penyelesaian perkara pidana dengan pendekatan keadilan restoratif merupakan mekanisme paling dominan digunakan dalam sejarah kehidupan manusia. Sistem ini sudah dipraktekan di berbagai masyarakat, sejak sebelum perkara pidana diambil alih atau diintervensi oleh negara atau kelompok kepentingan yang berpengaruh penerapan Surat Edaran Kapolri SE/2/11/2021 tentang Kesadaran Budaya Beretika Untuk Mewujudkan Ruang Digital Indonesia yang Bersih, Sehat, dan Produktif yang menerapkan pendekatan