Geoteknik adalah ilmu geologi yang masih berhubungan dengan lingkungan seperti
seperti halnya pembangunan tempat pemprosesan akhir (TPA) sampah dengan
membuat material penghalang (clay liner). Satu kelemahan dari TPA adalah
merembesnya air lindi yang dapat mencemari lingkungan. Parameter yang penting
bagi keberhasilan clay liner adalah permeabilitas. Permeabilitas tanah merupakan
kemampuan tanah untuk mengalirkan air melalui pori tanah. Tujuan dari penelitian
ini untuk menganalisis efektifitas penggunaan material baru sebagai alternatif
lapisan penghalang tersebut yaitu campuran pasir, bentonit, dan kitosan.
Sebelum dicampur dengan bentonit, kitosan aktifkan pada larutan 2% (v/v) acidic
acid. Kitosan, bentonit dan pasir dengan ratio pasir tertentu (yaitu 90%, 80%, dan
70%) ditambahkan ke dalam larutan dan diaduk selama 2 jam. Campuran ditambah
dengan sodium tripolyphosphate 100ml dan diaduk selama 4 jam. Campuran
tersebut dicuci dengan aquades sampai pH 7 dan dikeringkan di oven 60oC.
Material ini diuji sifat karakteristiknya dengan uji Mikroskpois. Untuk melihat
pengaruhnya terhadap sifat teknisnya, sampel dipadatkan dengan berat volume
kering 1,6 t/m3 pada kadar air 10% dan diuji permeabilitas dan uji geser langsung.
Berdasarkan hasil analisis secara umum, pengaruh campuran pasir dan bentonit -
kitosan pada koefisien permeabilitas pada kepadatan 1,6 gr/cm3 dan kadar air 10%
dihasilkan semakin kecil dengan bertambahnya kadar bentonite dan kitosan. Hanya
saja, selisihnya tidak terlalu besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel
campuran 90% pasir dengan 10% Bentonit+Kitosan sudah cukup dipakai untuk
lapisan clay liner pada TPA. Penambahan bentonit-kitosan pada campuran tidak
terlalu banyak mempengaruhi nilai sudut geser dan kohesi dalam sampel.