DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | PERKEMBANGAN INDUSTRI KAYU GALAM SEBAGAI SUMBER MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT KECAMATAN LIANGANGGANG KOTA BANJARBARU TAHUN 1990 - 2020 | |
PENGARANG | : | MUHAMMAD RIDHO AMIN | |
PENERBIT | : | UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT | |
TANGGAL | : | 2023-08-15 |
Kayu galam dianggap oleh masyarakat Kecamatan Lianganggang sebagai
salah satu kayu yang kuat dan awet, relatif murah dan mudah diperoleh. Masyarakat
di Kecamatan Lianganggang ini memanfaatkan lahan hutan galam untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, atau bekerja sebagai petani galam. Para petani galam yang ada
di Kecamatan Lianganggang sudah turun temurun bekerja untuk mencari kayu
galam. Setelah adanya undang-undang tentang illegal loging, proses pencarian dan
penjualan kayu galam mengalami hambatan perizinan, sehingga banyak masyarakat
yang berhenti mencari kayu galam. Hal tersebut tentunya berdampak terhadap
perekonomian masyarakat. Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui keadaan
perekonomian masyarakat Lianganggang dari hasil penjualan kayu galam pada tahun
2005-2021, 2) untuk mengetahui cara masyarakat Lianganggang mendapatkan
kuantitas kayu galam. 3) untuk mengetahui cara masyarakat Lianganggang
mempertahankan kayu galam sebagai sumber mata pencaharian.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah, yaitu proses menguji dan
menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan pada masa lampau. Metode
sejarah itu terdiri dari 4 (empat) langkah kegiatan yang saling berurutan, sehingga
yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Langkah pertama adalah tahap
heuristik (pengumpulan data), kemudian tahap kritik sumber (eksternal dan internal),
selanjutnya tahap interpretasi (menafsirkan data) serta tahap terakhir yakni
historiografi menyajikan hasil penelitian sejarah.
Hasil penelitian ini, keadaan perekonomian masyarakat Lianganggang dari
hasil penjualan kayu galam pada tahun 2005-2021 mengalami pasang surut di setiap
tahunnya. Masyarakat Kecamatan Lianganggang yang mayoritasnya sebagai petani,
buruh tebang dan angkut kayu galam dan supir truk merasakan secara langsung
dampak dari naik turunya harga kayu galam. Masyarakat Lianganggang
mendapatkan kayu galam sebagai komiditas dengan cara dilakukan di daerah
persawahan dan dijual di pinggir jalan atau di depan rumah. Masyarakat
Lianganggang mempertahankan kayu galam sebagai sumber mata pencaharian
adalah dengan cara mengandalkan ketersediaan di hutan alam tanpa disertai dengan
kegiatan budidaya.
Kata Kunci : Kayu galam, mata pencaharian
NO | DOWNLOAD LINK |
1 | FILE 1 |
File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI