ABSTRAK

PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN PISANG AMBON TERHADAP INVIGORASI BENIH CABAI RAWIT KADALUARSA (Oleh : Zahratul Munawarah; Pembimbing: Badruzsaufari dan Sasi Gendro Sari; 2023; 57 halaman)

Tingginya nilai produktivitas cabai didasarkan kepada indikator utama yaitu daya berkecambah yang berhubungan dengan mutu benih. Invigorasi merupakan perlakuan untuk meningkatkan kekuatan dari mutu benih. Bertujuan untuk menyeragamkan dan meningkatkan laju pertumbuhan kecambah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian konsentrasi dan tingkat kematangan pisang ambon terhadap viabilitas dan vigor benih cabai rawit kadaluarsa serta menganalisis interaksi antar kedua perlakuan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan dan 3 kali ulangan, total seluruh perlakuan sebanyak 27 satuan percobaan. Terdiri dari faktor konsentrasi (5% dan 10%) dan 4 taraf tingkat kematangan pisang ambon (kematangan taraf 3,4,5,6). Analisis data diuji menggunakan Anova (Analysis of Varian) menggunakan spss dengan uji lanjutan berupa uji Duncan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan perlakuan efek konsentrasi terbaik terdapat pada konsentrasi ekstrak pisang ambon taraf 10% dan tingkat kematangan pisang ambon terbaik terdapat pada tingkat kematangan taraf 6 yang mana memberikan pengaruh nyata pada pertumbuhan benih cabai rawit kadaluarsa. Sedangkan interaksi antar perlakuan memberikan pengaruh tindak nyata pada pertumbuhan benih cabai rawit kadaluarsa. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa persentase tumbuh benih kadaluarsa sangat berbeda jauh dengan benih normal. Sehingga dapat dikonfirmasi bahwa benih yang digunakan telah mengalami penurunan dan kemunduran pada mutu benih.

Kata kunci:. Cabai rawit, pisang ambon, invigorasi, priming