DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PARTISIPASI POLITIK PENYANDANG DISABILITAS DALAM PEMBERIAN SUARA DAN PERHITUNGAN SUARA PADA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR TAHUN 2020 DI KOTA BANJARMASIN
PENGARANG:NUR FADILA RAHMATIA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-08-21


ABSTRAK

Nur Fadila Rahmatia, 1610413120014, 2023, Partisipasi Politik Penyandang Disabilitas DalamPemberian Suara dan Perhitungan Suara PadaPemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2020 di Kota Banjarmasin, dibawah bimbingan dari Sandra Bhakti Mafriana.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang partisipasi politik penyandang disabilitas dalam pemberian suara dan perhitungan suara pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan. Fokus penelitian menggunakan teori A. Rahman H.I. yang memiliki tiga variable yaitu partisipasi aktif, partisipasi pasif, dan golongan putih.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Informan dari penelitian ini adalah Komisi Pemilihan Umum Kota Banjarmasin dan penyandang disabilitas yang bertepat tinggal di wilayah Kota Banjarmasin.Dalam pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa penyandang disabilitas berpartisipasi dengan aktif dalam kegiatan pemberian suara, selain itu para penyandang disabilitas dapat mengikuti mekanisme pemberian suara dengan baik pada saat di Tempat Pemungutan Suara. Meskipun masih terdapat beberapa kendala seperti kotak suara yang terlalu tinggi, penyandang disabilitas mengikuti kegiatannya dengan antusias. Lain halnya dengan kegiatan pemberian suara, partisipasi penyandang disabilitas pada kegiatan perhitungan suara masih cenderung pasif. Hal ini disebabkan karena penyandang disabilitas lebih memilih untuk memantai hasil suara melalui sarana media televisi atau media sosial lainnya dan mereka bisa mengerjakan kegiatan lainnya. Keluarga dan lingkungan masyarakat menjadi salah satu faktor pendorong penyandang disabilitas dalam berpartisipasi dalam kegiatan Pemilihan karena dengan adanya dukungan dari keluarga dan masyarakat, penyandang disabilitas lebih merasa percaya diri. Faktor pendorong lainnya adalah adanya dampingan dari petugas TPS yang membantu penyandang disabilitas pada saat di TPS. Faktor penghambat penyandang disabilitas adalah aksesibilitas yang memadai pada saat di TPS, seperti tidak adanya template kertas suara untuk penyandang disabilitas tuna netra, tingginya kotak suara untuk penyandang disabilitas tuna daksa, dan penyandang disabilitas tuna rungu mengaku kehadiran mereka di TPS sering dilewatkan sehingga mereka harus menunggu lama untuk ke bilik suara. Selain itu faktor penghambat lainnya adalah belum adanya data akurat mengenai jumlah penyandang disabilitas di Kota Banjarmasin.

Kata Kunci: PartisipasiPolitik, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Penyandang Disabilitas

 

 

ABSTRACT

Nur Fadila Rahmatia, 1610413120014, 2023, Political Participation of Persons with Disabilities in Voting and Vote Counting in the 2020 Governor and Deputy Governor Elections in the City of Banjarmasin, under the guidance of Sandra Bhakti Mafriana.

The purpose of this study was to find out about the political participation of persons with disabilities in voting and vote counting in the Election of the Governor and Deputy Governor of South Kalimantan. The research focus uses the theory of A. Rahman H.I. has three variables, namely active participation, passive participation, and white group.

This research uses a qualitative research approach with a descriptive research type. The informants of this study are the General Election Commission of the City of Banjarmasin and persons with disabilities who live in the City of Banjarmasin. In collecting data using interview techniques and documentation. Data analysis in this study used data reduction, data presentation, and conclusion.

The results of the study show that persons with disabilities actively participate in voting activities, and in addition to that persons with disabilities can follow the voting mechanism well at the polling stations. Even though there were still some obstacles such as the ballot box being too high, people with disabilities enthusiastically participated in the activities. In contrast to voting activities, the participation of persons with disabilities in vote-counting activities still tends to be passive. This is because persons with disabilities prefer to monitor the results of the vote through television or other social media and they can do other activities. The family and community environment are the driving factors for persons with disabilities in participating in election activities because, with support from family and society, persons with disabilities feel more confident. Another motivating factor was the assistance of TPS officers who assisted persons with disabilities while at TPS. The inhibiting factor for persons with disabilities was adequate accessibility at TPS, such as the absence of ballot paper templates for blind persons with disabilities, the height of the ballot box for persons with disabilities, and deaf persons who admitted their attendance at TPS was often missed so they had to wait a long time to get to the voting booth. Apart from that, another inhibiting factor is the absence of accurate data on the number of persons with disabilities in the city of Banjarmasin.

Keywords: Political Participation, Election of Governor and Deputy Governor, Persons with Disabilities

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI