Peralihan dari SMA ke jenjang Universitas merupakan suatu proses pembelajaran yang cukup sulit jika tidak dibarengi dengan pemahaman yang tepat tentang pemahaman konsep materi-materi kimia. Laju reaksi merupakan salah satu materi kimia yang dianggap sulit untuk dipahami karena konsep materinya yang sangat menuntut pada aspek makroskopis, mikroskopis, dan simbolis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase miskonsepsi dan penyebab miskonsepsi mahasiswa pada materi laju reaksi menggunakan instrumen tes diagnostik four tier. Penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif-kualitatif. subjek penelitian adalah mahasiswa semester II angkatan 2022 program studi Pendidikan Kimia ULM Banjarmasin dengan jumlah 22 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan non tes (wawancara).Data yang diperoleh akan dikelompokkan ke dalam kriteria paham konsep, miskonsepsi,dan belum paham konsep. Hasil penelitian menunjukkan ditemukannya miskonsepsi pada mahasiswa diseluruh subkonsep laju reaksi sebesar 37, 87%.Miskonsepsi pada subkonsep teori laju reaksi sebesar 22, 72% grafik orde reaksi memiliki miskonsepsi sebesar 40,90% , pengaruh suhu terhadap laju reaksi sebesar 40, 90% , energi aktivasi sebesar 50,00% , pengaruh katalis terhadap laju reaksi sebesar 27, 27% , hukum laju reaksi sebesar 56, 81%, perhitungan waktu paruh sebesar 20, 45%, teori persamaan arrhenius sebesar 31,81% dan subkonsep mekanisme reaksi sebesar 45,45%.