Penelitian tujuannya guna mengetahui dan menganalisa kondisi keuangan pemerintah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2017-2021. Metode penelitian menggunakan kuantitatif deskriptif serta data yang digunakan adalah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Laporan Sosial Ekonomi tahun 2017-2021. Menganalisis kondisi keuangan menggunakan enam indikator kondisi keuangan yang dikembangkan oleh Ritonga (2014) yakni solvabilitas jangka panjang, solvabilitas jangka pendek, kemandirian keuangan, solvabilitas anggaran, solvabilitas layanan, dan fleksibilitas keuangan. Hasil penelitian ini menunjukkan dari seluruh daerah Provinsi Kalimantan Selatan diukur menggunakan indikator kondisi keuangan yang terbaik terdapat dua pemerintah daerah yaitu Kota Banjarmasin dengan solvabilitas jangka panjang, solvabilitas jangka pendek, fleksibilitas keuangan, dan kemandirian keuangan yang baik dengan perolehan kondisi keuangan yang baik pada tahun 2019 dan 2021. Kemudian, terdapat Kabupaten Balangan memiliki solvabilitas jangka panjang, solvabilitas jangka pendek, fleksibilitas keuangan, solvabilitas anggaran, serta solvabilitas layanan yang baik dengan memperoleh kondisi keuangan yang baik pada tahun 2017 dan 2018.