DIGITAL LIBRARY



JUDUL:RENDEMEN DAN RODUKTIVITAS KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria) DAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis) PADA PENGOLAHAN FINIR DI PT. ELBANA ABADI JAYA TABALONG
PENGARANG:MELINDA PUSPITA DEWI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-09-13


Pertambahan penduduk yang semakin meningkat mengakibatkan permintaan akan kayu semakin bertambah. Misalnya untuk bahan bangunan, perkakas, serta bahan industri. Dalam memenuhi permintaan tersebut pelaku usaha harus memanfaatkan kayu secara optimal salah satunya adalah sebagai bahan baku produksi kayu lapis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya rendemen dan produktivitas pada jenis kayu sengon dan kayu karet yang digunakan pada proses pembuatan kayu lapis di PT. Elbana Abadi Jaya Tabalong. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 60 yang terdiri dari 30 jenis kayu sengon diameter 30-50 cm dan 30 jenis kayu karet diameter 17-30 cm. Perhitungan dan pengamatan yang dilakukan terdiri dari diameter log, volume log dan ketebalan veneer. analisis data menggunakan persamaan regresi linear untuk mengetahui arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel. Hasil rata-rata rendemen pada mesin rotary log kayu sengon 23,96% lebih rendah dibandingkan dengan hasil dari rata-rata rendemen 35,57% log kayu karet yang lebih besar. Perbedaan nilai rendemen pada masing-masing jenis kayu log dipengaruhi oleh ukuran kayu log dan kualitas bahan baku/log, selain itu juga diameter batang akan menentukan nilai rendemenNilai korelasi log sengon 0,711 artinya 71,1% dan untuk log karet nilai dari data koefisien korelasi 0,767 yang berarti 76,7% yang mana nilai hasil dari korelasi kuat dan dimana hasil mendekati 1 yang berarti memiliki hubungan antar variabel x dan yNilai produktivitas perharinya ≥30 menit dengan rata-rata produktivitas selama 6 hari pengolahan finir log sengon sebesar 16,82 m3/jam dan Nilai rata-rata produktivitas selama 6 hari pengolahan finir log karet sebesar 7,435 m3/jam.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI