Sektor pembibitan menjadi perhatian penting dalam tahap budidaya tanaman kakao, disamping dibutuhkan bibit yang bermutu juga diharapkan pertumbuhannya juga lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan pada umumnya. Dengan adanya perpaduan antara pupuk kompos dan Trichoderma sp. yang disebut dengan Trichokompos diharapkan dapat menunjang laju pertumbuhan dan perkembangan bibit kakao yang disiapkan untuk dijadikan bahan tanam dilapangan untuk dibudidayakan di areal perkebunan kakao.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Trichokompos terhadap pertumbuhan bibit kakao dan menemukan dosis terbaik untuk pembibitan kakao. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga diperoleh 25 satuan percobaan. Tiap satuan percobaan terdiri atas 1 bibit, sehingga terdapat 25 bibit tanaman. Setiap perlakuan diberikan pupuk dasar urea sebanyak 0,5 gram. Perlakuan berupa dosis trichokompos (T) yang terdiri atas 5 taraf yaitu: T0 =  0 g/5 kg tanah, T1 =  75 g/5 kg tanah, T2 =  150 g/5 kg tanah, T3 =  225 g/5 kg tanah dan T4 =  300 g/5 kg tanah. Penelitian ini dilaksanakan di areal perumahan PT. Fass Forest Development Kabupaten Tanah Bumbu Kecamatan Satui Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini dilaksanakann pada bulan Juli – September 2019.

Hasil dari penelitian ini yaitu pemberian berbagai dosis trichokompos pada pembibitan tanaman kakao tidak berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang namun berdasarkan grafik pertumbuhan pembibitan kakao mengalami peningkatan pertumbuhan. Dosis terbaik pada perlakuan T4 (300 gram trichokompos/5 kg tanah) yang menunjukkan nilai rata-rata tertinggi 21,55 pada tinggi tanaman, nilai rata-rata tertinggi 12,00 pada jumlah daun dan nilai rata-rata 4,92 pada diameter batang.

The nursery sector is an important concern in the cocoa cultivation stage, in addition to requiring quality seeds, it is also expected that their growth will also be faster than growth in general. With a combination of compost and Trichoderma sp. The so-called Trichokompos is expected to support the growth rate and development of cocoa seedlings which are prepared to be used as planting material in the field for cultivation in cocoa plantation areas.

This study aims to determine the effect of Trichokompos on the growth of cocoa seedlings and to find the best dosage for cocoa seedlings. The method used in this research is an experimental method with a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 4 replications, in order to obtain 25 experimental units. Each experimental unit consists of 1 seed, so there are 25 plant seeds. Each treatment was given urea as a base fertilizer of 0.5 grams. The treatment was a dose of trichocompost (T) consisting of 5 levels, namely: T0 = 0 g / 5 kg soil, T1 = 75 g / 5 kg soil, T2 = 150 g / 5 kg soil, T3 = 225 g / 5 kg soil and T4 = 300 g / 5 kg of soil. This research was conducted in the residential area of PT. Fass Forest Development, Tanah Bumbu District, Satui District, South Kalimantan Province. This research was conducted in July - September 2019.

The results of this study were that the administration of various doses of trichocompost in the nursery of cocoa plants had no significant effect on the parameters of plant height, number of leaves and stem diameter, but based on the growth chart of the cocoa nurseries, growth had increased. The best dose was in the T4 treatment (300 grams of trichocompost / 5 kg of soil) which showed the highest average value of 21.55 cm on plant height, the highest average value of 12.00 strands on the number of leaves and an average value of 4.92 mm on the diameter of the stem.

Keywords : cocoa seeds, trichokompos