Daerah Irigasi Rawa (DIR) Danda Besar adalah DIR pasang surut yang terletak di desa Danda Jaya. Desa ini dapat diakses dari kota Banjarmasin menuju ke arah kota Marabahan yang berjarak ± 28 km dari pertigaan desa dengan tanda SMA 1 Rantau Badauh. Terdapat beberapa kondisi tinggi muka air yang terjadi pada saluran irigasi, yaitu tinggi muka air saluran sekunder menuju saluran tersier tidak mencukupi untuk periode waktu tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tinggi muka air,dengan simulasi yang dilakukan pada saluran primer dan sekunder dari jaringan irigasi.

Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis hidraulika, dimana software HEC-RAS 6.3.1digunakan dalam proses simulasi. Simulasi yang digunakan pada pemodelan ini adalah simulasi unsteady flow satu dimensi. Dimana syarat batas pada simulasi adalah tinggi muka air yang didapatkan dengan pengukuran langsung dilapangan dengan menggunakan alat water level sensor selama 7 hari. Lokasi pemasangan alat berada di hulu dan hilir dari saluran irigasi.

Berdasarkan hasil dari simulasi pemodelan yang dilakukan, saat tinggi muka air mencapai kondisi titik maksimum pada beberapa bagian penampang saluran primer,akan terjadi limpasan air pada STA 6.053,79 m sampai dengan STA 6.550m dengan ketinggian mencapai 1 cm sampai 13 cm. Namun, tidak adanya aliran air yang masuk ke dalam saluran tersier Ray 20 Kiri sampai dengan Ray 27 Kiri,sehingga ditambahkan simulasi dengan menggunakan 2 pompa yang di letakkan pada STA 1.600 m dan 4.000 m untuk menaikan tinggi muka air. Hasil yang didapatkan dari simulasi dengan menggunakan 2 pompa menunjukan bahwa saluran tersier Ray 20 Kiri sampai dengan Ray 25 Kiri mendapatkan aliran air yang masuk ke dalam saluran, akan tetapi saluran tersier Ray 26 Kiri dan Ray 27 Kiri masih tidak mendapatkan aliran air yang masuk ke dalam saluran.

Kata Kunci: Daerah Irigasi Rawa, HEC-RAS, Tinggi Muka Air, Unsteady Flow