Jelly Drink dari campuran air dan daging kelapa muda, merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh dalam upaya lebih memanfaatkan air kelapa dan menambah ragam produk dari buah kelapa muda. Penambahan jeruk nipis berfungsi sebagai pemberi rasa asam, penyegar, perisa dan pengawet alami sebagai pengganti asam sitrat pada jelly drink. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga kali ulangan. Penelitian ini terdiri dari dua faktor, yaitu faktor konsentrasi jeruk nipis yang terbagi dari 0%, 0,5% dan 1% dan faktor bentuk daging buah kelapa muda yang terbagi dari bentuk juice dan bentuk potong dadu. Perlakuan terbaik dilakukan uji daya simpan pada suhu ruang dan suhu refrigerator selama 7 hari. Analisis data yang digunakan yaitu uji ANOVA (Analysis of Variance) dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (α ≤ 5%) untuk pH, total asam tertitrasi, total padatan terlarut, dan gula reduksi. Adapun analisis sensori (skoring dan hedonik) terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur jelly drink menggunakan uji Kruskall Wallis dan dilanjutkan dengan uji Tukey (α ≤ 5%). Jelly drink dengan konsentrasi jeruk nipis 0,5% dan bentuk potong dadu merupakan perlakuan terbaik yaitu dengan karakteristik sensori jelly drink yaitu cukup tercium aroma kelapa, rasa manis dengan sedikit asam, tekstur encer, kenampakan atau warna bening mendekati agak keruh, dan tingkat kesukaan agak suka. Karakteristik kimia meliputi pH 5,20, total asam tertitrasi 1,47%, total padatan terlarut 9%, dan kadar gula reduksi 10,26%. Jelly drink kelapa muda yang disimpan pada suhu ruang mengalami perubahan sensori (rusak) pada hari ke-1. Sementara itu, jelly drink yang disimpan pada suhu refrigerator dapat bertahan hingga 2 hari sebelum mengalami perubahan sensori (rusak) pada hari ke-3.