Bisnis kuliner merupakan bisnis yang marak ditawarkan. Fenomena perubahan gaya hidup, selera dan konsumsi masyarakat membuat pengusaha kuliner memerlukan ide-ide baru yang lebih modern agar lebih disukai. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan oleh pengusaha kuliner guna merespon fenomena ini adalah Store Atmosphere. Banyak hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih rumah makan dan minuman dimasa pandemik Covid-19. Setiap pelanggan memiliki harapan yang berbeda sebelum dan saat pandemik Covi-d19. Harapan harus bisa dirangsang sehingga munculnya tekanan untuk mewujudkannya berupa tindakan pembelian. Salah satu faktor yang menjadi stimulus adalah Store Atmosphere yang mana dimensinya yakni desain tata letak fasilitas dan peubah insani (variabel manusia) lebih banyak diatur yang tertuang dalam Panduan Pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) yang merupakan kebijakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai panduan bagi para pengusaha dan/atau pengelola, karyawan dan tamu restoran/rumah makan dalam adaptasi kebiasaan baru, dan yang selanjutnya disebut Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan di Restoran/Rumah Makan merupakan panduan operasional dari Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung desain tata letak fasilitas dan peubah insani terhadap keputusan pembelian dan kepuasan pelanggan Bisnis Kuliner di Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru di masa Pandemi Covid-19.

Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif deskriptif asosiatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen bisnis kuliner rumah makan dan minuman di Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru. Sampel sebanyak 115 sampel dengan teknik pengambilan sampel kemudahan berkuota (Convinience Sampling). Data dikumpulkan melalui kuesioner kemudian dianalisis melalui analisis jalur dengan bantuan SPSS 26.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) secara langsung desain tata letak fasilitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 2) secara langsung peubah insani berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, 3) secara langsung desain tata letak fasilitas berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, 4) secara langsung peubah insani berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan, 5) secara langsung keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, 6) keputusan pembelian memediasi pengaruh desain tata letak fasilitas terhadap kepusan pelanggan pada rumah makan dan minuman di Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru dalam masa pandemi covid-19, dan 7) keputusan pembelian memediasi pengaruh peubah insani terhadap kepusan pelanggan pada rumah makan dan minuman di Kota Banjarmasin, dan Kota Banjarbaru  dalam masa pandemi covid-19.

Kata Kunci: Desain tata letak fasilitas, peubah insani, keputusan pembelian, kepuasan pelanggan