Industri kain sasirangan yang termasuk dalam salah satu dari industri tekstil yang ada di Kalimantan Selatan dalam proses produksinya menghasilkan limbah cair hal ini disebabkan dari proses penyempurnaan tekstil yang selalu menggunakan air sebagai bahan pembantu utama dalam setiap tahapan prosesnya. Semakin tinggi produksi Sasirangan akan meningkatkan volume LCS yang dihasilkan. Salah satu alternatif yang dapat diterapkan yaitu menggunakan Lahan Basah Buatan Aliran Kombinasi Vertikal Horizontal (LBB-AKVHBP) dengan meniru proses alami dalam menurunkan beban pencemar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efesiensi LBB-AKVHBP dalam menurunkan konsentrasi TDS dan kadar amonia dengan berbagai variasi nilai HLR. Penelitian ini dilaksanakan dalam skala laboratorium menggunakan rangkaian 6 pasang reaktor, yaitu pada tiap pasang memiliki reaktor vertikal dan diteruskan dengan reaktor horizontal. Ukuran reaktor yaitu 60 cm x 43 cm x 36 cm dengan media tanam tanah humus, pasir, dan kerikil. Hasil penelitian menunjukan penurunan konsentrasi TDS dan kadar amonia di sistem LBB-AKVHBP menggunakan variasi HLR 1 lebih baik daripada HLR 2 dan kontrol. Setelah melewati sistem LBB-AKVHBP reaktor HLR 1 dengan nilai 0,020 m3 /m2 .hari memiliki efesiensi TDS dan amonia tertinggi yaitu 72% dan 91%. Nilai Konsentrasi TDS dan kadar amonia terendah yaitu 1025 mg/L dan 0,31 mg/L. Kadar amonia setelah melewati sistem LBB-AKVHBP sudah memenuhi kriteria pada media air yaitu sebesar 1 mg/L, dan untuk nilai konsentrasi TDS juga sudah memenuhi baku mutu yaitu sebesar 2000 mg/L.

Kata kunci : Industri Sasirangan, Limbah Cair, LBB-AKVHB, HLR, TDS, Amonia