Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan return dan risiko cryptocurrency di Indonesia. Penelitian ini memiliki populasi sebanyak 386 mata uang crypto yang legal di Indonesia melalui seleksi menggunakan metode pusposive sampling menghasilkan 5 sampel mata uang crypto denganperiode pengamatan Januari 2020-September 2022.

            Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Alat analisis yang digunakan adalah Uji kruskal wallis dengan menggunakan IBM SPSS Versi 25.

            Hasil pengujian yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan return beserta risiko dari 5 mata uang crypto yang menjadi sampel. Hal ini menunjukkan bahwa setiap mata uang kripto memiliki risiko dan return yang sama.