Tujuan penelitian adalah untuk (1) Mengetahui kondisi Usaha Mikro sektor kuliner Bakso pasca pandemi Covid-19 di Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (2) Mengetahui pengembangan Usaha Mikro sektor kuliner Bakso pasca p andemi Covid-19 di Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan penyebaran kuisioner. Jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan teknik sensus yaitu semua populasi bakso di Kecamatan Barabai dijadikan sampel penelitian.

           Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) kondisi Usaha Mikro Sektor Kuliner Bakso Pasca Pandemi Covid-19 di Kecamatan Barabai sebagian besar memiliki dua orang tenaga kerja dengan jenis kelamin kebanyakan tenaga kerja adalah perempuan, usia usaha bakso tidak lebih dari lima tahun dengan modal awal tidak lebih dari empat juta rupiah. Pelaku usaha bakso tidak ada yang pernah mendapatkan bantuan pemerintah pasca pandemi. Jumlah produksi sebagian besar usaha tetap namun harga bahan baku naik. Pendapatan usaha ada yang menurun, meningkat dan tetap dengan pendapatan lebih dari sepuluh juta perbulan. Sebagian besar usaha bakso menjual produknya tanpa promosi dan tidak ada yang pernah ikut kegiatan pelatihan, pembinaan atau magang. Rata-rata jam kerja atau usaha bakso buka adalah lebih dari sembilan jam bahkan sampai dua belas jam dalam sehari. Pelaku usaha sebagian memiliki pekerjaan lain tapi sebagian lagi tidak ada atau hanya fokus terhadap usaha bakso. (2) Pelaku usaha bakso belum ada yang memiliki ide pengembangan untuk usahanya jadi mereka berjualan seperti biasa dan belum berpikir untuk membuka cabang ataupun berinovasi terhadap produknya.

Kata Kunci : Deskriptif, Usaha Mikro, Kuliner, Sektor Kuliner, Pasca Pandemi Covid-19, Bakso